Intervensi ergonomi terhadap faktor beban kerja fisik operator stasiunpembuatan muffler di PT. Laksana Tehnik Makmur
Penerbit : FTI - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2015
Pembimbing 1 : Dorina Hetharia
Pembimbing 2 : Pudji Astuti
Subyek : Occupational health and safety;Human engineering;Production control;Industrial safety
Kata Kunci : computer aided process planning, variant approach, product combination components, winch cw dw wl 35
Status Posting : Published
Status : Tidak Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2016_TA_STI_06310050_Halaman-Judul.pdf | ||
2. | 2016_TA_STI_06310050_Lembar-Pengesahan.pdf | ||
3. | 2016_TA_STI_06310050_Bab-1_Pendahuluan.pdf | ||
4. | 2016_TA_STI_06310050_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf |
|
|
5. | 2016_TA_STI_06310050_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf |
|
|
6. | 2016_TA_STI_06310050_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan-Data.pdf |
|
|
7. | 2016_TA_STI_06310050_Bab-5_Analisa-dan-Usulan-Perbaikan.pdf |
|
|
8. | 2016_TA_STI_06310050_Bab-6_Implementasi.pdf |
|
|
9. | 2016_TA_STI_06310050_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf | ||
10. | 2016_TA_STI_06310050_Daftar-Pustaka.pdf | ||
11. | 2016_TA_STI_06310050_Lampiran.pdf |
|
P PT. Laksana Teknik Makmur merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan assesoris mobil di Indonesia. Salah satu produk yang dihasilkan adalah muffler. Pada proses pembuatan muffler ini terdapat proses pembengkokkan yang dimana masih dilakukan secara manual. Operator pada proses ini sering kali membantu pekerjaan operator lainnya dikarenakan operator ini termasuk kepala penanggung jawab operasi pembuatan muffler, bukan hanya itu terdapat beberapa operator dengan pekerjaan lebih dari satu. Hal tersebut mengakibatkan beban kerja fisik berlebih sehingga membuat operator mengalami kelelahan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat beban kerja fisik pada operator stasiun muffler, mengidentifikasi dan menganalisis penyebab terjadinya ketidaknyamanan operator dalam melakukan pekerjaannya, dan melakukan intervensi ergonomi untuk mengurangi beban kerja fisik operator. Pengukuran beban kerja fisik untuk mengetahui keluhan gangguan otot rangka tubuh dengan kuisioner Nordic Body Map, untuk pengukuran beban kerja fisik yang dilihat dari segi postur tubuh menggunakan analisa kuisioner Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Pengukuran pada beban kerja fisik dilakukan dengan cardiovascular load (%CVL), dan pengukuran terakhir adalah pengukuran beban kerja fisik yang dilihat dari segi postur tubuh menggunakan analisa kuisioner Quick Exposure Checklist (QEC). Pada penelitian pendahuluan dilakukan dengan membagikan kuisioner Nordic Body map dan mengambil foto sebagai data pembuatan analisa RULA. Pada kuisioner Nordic Body Map menghasilkan kategori sedang yang dimana dilihat dari rata-rata keseluruhan operator dan untuk kategori tiap individu terdapat dua operator dengan kategori tinggi. Pada analisis RULA menghasilkan 1 operator dengan kategori sangat tinggi dan 1 operator dengan kategori tinggi dan secara rata-rata keseluruhan operator menghasilkan kategori sedang. Pengukuran denyut jantung untuk menghasilkan %CVL menunjukkan 17% untuk rata-rata %CVL seluruh operator dan pada tiap individu terdapat 1 operator dengan kategori sedang dengan nilai 31%. Dan terakhir pada analisa kuisioner %QEC menghasilkan 62% untuk seluruh operator dengan kategori tinggi, sedangkan pada tiap individu terdapat 6 orang dengan kategori tinggi dan kategori sangat tinggi. Kemudian dari hasil diagram Ishikawa dapat mengetahui akar dari sebabnya. Analisa kaizen digunakan untuk memunculkan potensial usulan yang ada . Kemudian dari hasil potensi-potensi usulan tersebut disesuaikan kembali dengan perusahaan agar dapat diimplementasikan. Dari situ terpilihlah 3 usulan dan 3 usulan itu ialah perubahan postur kerja, pemberian waktu istirahat dan peregangan otot. Usulan perbaikan akan dipilih menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process) dan Usulan perbaikan untuk menurunkan tingkat beban kerja fisik operator yang terpilih adalah dengan pemberian waktu istirahat. Setelah dilakukan implementasi hasil yang didapat adalah %CVL berkurang dari 31% menjadi 29% dan pada Nordic 3 operator yang mengalami perubahan penurunan katagori sehingga tidak ada yang memiliki kategori tinggi.
P PT. Laksana Teknik Makmur is one of the manufacturing company engaged in the manufacture of car accessories in Indonesia. Muffler is one of the kind products that the company was made. In the process of making this muffler there was a bending process in which there are still done manually. Operator in this process often helps other operators jobs because this operator is the head in charged in muffler manufacturing, and not only that there are some operators with more than one job. That kind of job making this operator have too much physical workload that making the operator suffered a fatigue. The purpose of this study was to evaluate the level of physical workload at the operator station muffler, identifying and analyzing the causes of discomfort operator in doing their jobs, and to ergonomics intervene to reduce operator physical workload. Measurement of physical workload to determine complaints musculoskeletal disorders of the body by using Nordic Body Map questionnaire, for the measurement of physical workload which in terms of posture using analysis of Rapid Upper Limb Assessment (RULA) questionnaires, the measurement of the physical workload performed by cardiovascular load (% CVL), and the last measurement is a measurement of physical workload in terms of posture using Quick Exposure Checklist (QEC) questionnaire analysis. In the Nordic Body Map questionnaire which resulted in the moderate category were viewed from the overall average for all the operator and each in the individual category, there are two operators with high category. In the analysis of RULA produce 1 operator with very high category and 1 operator with high category and the overall average for all operators which produce the medium category. Heart rate measurement to produce % CVL that showed 17% for the average % CVL of all operators and each individual there is one operator with category with a value of 31%. And last on the analysis of questionnaires % QEC produces 62% of all operators with high category, while in the individual category there are 6 people with high and 1 operator with very high categories. Then from the Ishikawa diagram can get to the root of problems. Analysis of kaizen is used to bring out the potential proposal. Then from the potential of the proposal must be readjusted with the company in order to be implemented. From there selected three proposals arise and that 3 solutions are to change the working posture, giving breaks and stretching. Proposed improvements will be selected using AHP (Analytic Hierarchy Process and the selected improvements idea to reduce operator workload is giving the timing of the break. After implementation the results obtained are% CVL reduced from 31% to 29% and in the 3 operators Nordic changes a decrease in the category so that no one has a higher category.