DETAIL KOLEKSI

Perubahan sifat lesi sifilis sekunder pada penderita yang terinfeksi hiv


Oleh : Indri Dina Hapsari

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.07 IND p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2000

Pembimbing 1 : Ratna I. Sunoto

Pembimbing 2 : Enny. R. Marwati

Subyek : Anatomical pathology

Kata Kunci : HIV, secondary syphilis, lues maligna.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2000_TA_SKG_04096081_Halaman-judul.pdf 9
2. 2000_TA_SKG_04096081_Lembar-pengesahan.pdf 1
3. 2000_TA_SKG_04096081_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2000_TA_SKG_04096081_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2000_TA_SKG_04096081_Bab-3-Pembahasan.pdf
6. 2000_TA_SKG_04096081_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf
7. 2000_TA_SKG_04096081_Daftar-pustaka.pdf
8. 2000_TA_SKG_04096081_Lampiran.pdf

J Jumlah penderita sifilis sekunder akhir-akhir ini meningkat bersamaandengan semakin meningkatnya jumlah penderita yang terinfeksi HIV.Data dari Depkes RI menyebutkan kasus HIV/AIDS tahun 1999 diIndonesia sebanyak 64 kasus. Kasus ini dilaporkan dari beberapapropinsi yaitu Irian Jaya 21 kasus, DKI Jakarta 33 kasus, Jawa Barat 9kasus, Jawa Timur 1 kasus. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalahuntuk menjelaskan kepada kalangan kedokteran gigi tentang gambaranklinis, respon pengobatan dari sifilis sekunder pada penderita yangterinfeksi HIV dengan sistem kekebalan tubuh penderita yang menurunsehingga dapat mempengaruhi sifat dari sifilis sekunder serta dapatmembandingkan dengan sifilis stadium sekunder pada umumnya. AIDS(Acquired Immune Deficiency Syndrom) disebabkan oleh HIV (HumanImmunodeficiency Virus), sedangkan sifilis disebabkan oleh Treponemapallidum. Cara penularan HIV dan sifilis mempunyai persamaan yaituterutama melalui hubungan sexual, melalui plasenta dari ibu yangterinfeksi kepada bayi yang dikandungnya, melalui transfusi darah.Sifilis pada penderita yang terinfeksi HIV mempunyai manifestasi klinisyang berbeda dengan sifilis pada umumnya. Stadium sekunder dari sifilismerupakan stadium yang paling sering terlihat pada penderita yangterinfeksi HIV, disebut juga dengan lues maligna. Tidak hanyamanifestasi klinis yang berbeda tetapi juga respon pengobatan dan hasiltes pemeriksaan. Perbedaan ini terjadi karena pada penderita yangterinfeksi HIV sistem kekebalan tubuhnya menurun sehingga tidak dapatmelawan infeksi Treponema pallidum.

L Lately, the number of HIV patients was followed by the increase ofsecondary syphilis patients. The Indonesian Health Department showedevidence that there were 64 cases of HIV/AIDS patients in 1999. Thesecases were reported from several provinces : Irian Jay a 21 cases, Jakarta33 cases, West Java 9 cases, and East Java 1 case. The direction of thesescription are explained to dentistry community about clinical appearance,response of treatment from secondary syphilis in patient with HIVinfection. The decreasing of immunologic response affected clinicalappearance and response of treatment from syphilis. The dentistrycommunity expected could difference betwen general syphilis and syphilisin patient with HIV. AIDS is caused by HIV, whereas syphilis is causedby Treponema pallidum. Transmissions of HIV dan syphilis are similar,that is from sexual contact, transplasental from a mother who wasinfected to her fetus, and blood transfusion. Syphilis in a patient with HIVinfection has a different clinical appearance from a patient without HIVinfection. The secondary stage of syphilis is the most frequently foundstage seen in a patient with HIV infection. This type of syphilis is calledlues maligna. Syphilis of this type is not only different in clinicalappearance, but also in response of treatment and results of diagnostictests. This could happen because in a patient with HIV infection theimmunologic response decreases and cannot defend the body againstTreponema pallidum infection.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?