DETAIL KOLEKSI

Teknik walking bleach pada gigi yang berubah warna pasca perawatan endodontik

Oleh : Adinda Sarasdati

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.634 2 ADI t

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2010

Pembimbing 1 : H. Muslim Bernard O. Iskandar

Subyek : Dentistry - Endodontic

Kata Kunci : endodontic, discoloritation, walking bleach, barrier

Status Posting : Published

Status : Lengkap

File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2010_TA_SKG_04006002_Halaman-judul.pdf
2. 2010_TA_SKG_04006002_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2010_TA_SKG_04006002_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2010_TA_SKG_04006002_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2010_TA_SKG_04006002_Bab-3-Pembahasan.pdf
6. 2010_TA_SKG_04006002_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf
7. 2010_TA_SKG_04006002_Daftar-pustaka.pdf

S Salah satu faktor penyebab kegagalan dalam perawatan endodontik adalahpreparasi akses kavitas yang inadekuat. Preparasi akses kavitas yang tidaksempuma dapat menyebabkan diskolorisasi pada gigi dan menyebabkan gangguanestetik. Cara yang sering digunakan untuk mengembalikan wama gigi adalahdengan teknik bleaching intrakoronal. Teknik terbaik dan aman untukmengembalikan wama gigi non vital yang telah dirawat endodontik adalah denganwalking bleach. Bahan yang biasa digunakan pada teknik ini adalah hidrogenperoksida 30-35% atau superoksol dan dicampur dengan sodium perborat.Superoksol dapat menyebabkan beberapa komplikasi antara lain resorpsi ekstemalservikal akar. Hal ini dapat dihindari dengan memakai batas perintang ataubarrier, menggunakan bahan pemutih baru, dan melakukan pemutihan sesuaiprosedur.

O One of the factors causing the failure in the endodontic treatment is an inadekuataccess cavity preparation. It can cause the discoloritation of teeth that might be anesthetic interference. The common way to whitened the discolored teeth is usingintracoronal bleaching. The best and safe technique to restore non-vital teeth’scolor that has been treated with endodontic is walking bleach. Materials thatusually use in this technique is hydrogen peroxide 30-35% mixed with natriumperborate or superoxol. Superoxol may cause some other complications inbleaching intracoronal treatment, such as an external cervical root resorption. Thisproblem can avoided by using barrier, usimg a new material of bleachingtechnique, and do an appropriate bleaching procedure

Koleksi Terkait (Kata Kunci = 54 Judul)

Teknik perawatan ulang endodontik non bedah pada kegagalan perawatan salura akar (studi pustaka) 5.0
FKG - Usakti
Penatalaksanaan fraktur vertikal akar pada gigi premolar yang telah dilakukan perawatan endodontik (studi pustaka) 2.5
FKG - Usakti
Terjadinya flare-up pada kunjungan tunggal dan kunjungan jamak perawatan endodontik, pencegahan, serta penanggulangannya (studi pustaka) 0.0
FKG - Usakti
Penggunaan kombinasi antibiotik dalam perawatan endodontik non-instrumentasi (studi pustaka)
FKG - Usakti
Aktivitas antibiofilm reuterin isolat lactobacillus reuteri terhadap biofilm enterococcus faecalis dan porphyromonas gingivalis pada saluran akar gigi (Laporan Penelitian)
FKG - Usakti
Kajian kinerja jalan di jalan H. Agus Salim Jakarta
FALTL - Usakti
Pengaruh praktik manajemen kualitas total terhadap kinerja organisasi yang dimoderasi oleh hambatan struktural pada perusahaan transportasi bus antar kota dan provinsi (akap)
FEB - Usakti
Pertimbangaan dalam perawatan ulang endodontik non-bedah 5.0
FKG - Usakti
Apeksifikasi pada gigi permanen muda non-vital dengan mineral trioxide aggregate: Kajian pada Pasien RSGM Universitas Trisakti (Laporan penelitian) 0.5
FKG - Usakti
Aplikasi berbagai jenis laser sesuai dengan dalam perawatan endodontik (Studi pustaka) 1.0
FKG - Usakti
Pertimbangan perawatan ulang endodontik dengan tindkan bedah (Studi pustaka)
FKG - Usakti
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao) Terhadap Enterococcus faecalis (Laporan Penelitian) 0.0
FKG - Usakti
Penerapan akad istishna’ pada pembiayaan KPR Indent iB di Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta Harmoni. 2.0
FEB - Usakti
Perbedaan hasil pengukuran panjang kerja saluran akar gigi antara teknik radiograf dengan electronic apex locatory (Laporan penelitian) 4.0
FKG - Usakti
Keuntungan perawatan saluran akar satu kunjungan : studi pustaka
FKG - Usakti
Perbandingan kinerja alat bor junjin JD 1300E dan furukawa HCR 1500 D20II dalam pembuatan lubang ledak di PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk, Citeureup, Jawa Barat
FTKE - Usakti
Pengujian efektifitas peredam kebisingan dengan memanfaatkan limbah gelas 0.0
FALTL - Usakti
Pengkajian emisi kebisingan kendaraan bermotor secara statis dan dinamis
FALTL - Usakti
Pengkajian efektifitas penghalang bunyi dalam skala laboratorium
FALTL - Usakti
Pengkajian efektifitas sekat pencegah kebisingan berdasarkan variasi lebar celah dan tinggi dalam skala laboratorium
FALTL - Usakti
Teknik walking bleach pada gigi yang berubah warna pasca perawatan endodontik (studi pustaka)
FKG - Usakti
Pengujian efektivitas sekat pencegah kebisingan berdasarkan model geometrik dan jenis bahan dalam skala laboratorium
FALTL - Usakti
Studi efektifitas penghalang bunyi (barrier) berdasarkan bentuk geometrik dalam skala laboratorium
FALTL - Usakti
Pengkajian efeltivitas tanaman sebagai penghalang bunyi (barrier) dalam skala laboratorium
FALTL - Usakti
Pengendalian kebisingan industri dengan sumber suara turbin dalam skala model 1.0
FALTL - Usakti
Analisis fasies endapan turbidit pada formasi bagian bawah daerah Karangpucung, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Barat. 3.0
FTKE - Usakti
Perbedaan kebocoran mikro pada intraorifice barrier menggunakan bahan rmgic dan semen bioaktif berbasis trikalsium silikat : Kajian pada gigi premolar rahang bawah 4.0
FKG - Usakti
Efek toksisitas minyak eukaliptus sebagai pelarut bahan pengisi saluran akar
FKG - Usakti
Aktivitas antibakteri ekstrak daun, batang, dan bunga kecombrang (etlingera elatior) terhadap porphyromonas gingivalis
FKG - Usakti
Penanggulangan kerusakan gigi posterior dengan mahkota pasak berinti
FKG - Usakti
Periodontitis apikalis akut akibat nekrosis pulpa dan penatalaksanaannya 2.5
FKG - Usakti
Pembuatan onlay setelah perawatan endodontik
FKG - Usakti
Rasa sakit setelah perawatan saluran akar pada prosedur satu kali kunjungan
FKG - Usakti
Berbagai manfaat kalsium hidroksida dalam perawatan endodontik
FKG - Usakti
Pelaksanaan teknik walking bleach pada gigi yang mengalami perubahan warna pasca perawatan endodontik
FKG - Usakti
Restorasi pasca perawatan endodontik pada gigi posterior
FKG - Usakti
Kondisi gigi pada penderita lanjut usia kaitannya dengan perawatan endodontik
FKG - Usakti
Penyebab, pencegahan dan penanggulangan kasus iatrogenic endodontik 0.0
FKG - Usakti
Perawatan endodontik satu kali kunjungan
FKG - Usakti
Perawatan endodontik dengan kalsium hidroksida pada gigi dengan abses periapikal kronis
FKG - Usakti
Penanggulangan rasa sakit pada perawatan darurat endodontik
FKG - Usakti
Preparasi saluran akar bengkok pada gigi molar satu dengan teknik double flare
FKG - Usakti
Perawatan apeksifikasi pada gigi anterior dengan menggunakan kalsium hidroksida
FKG - Usakti
Perawatan konservasi gigi pada lansia
FKG - Usakti
Perkembangan teknologi jarum-jarum endodontik 0.0
FKG - Usakti
Disain jarum endodontik yang tepat untuk preparasi saluran akar
FKG - Usakti
Peran dan penggunaan alat ultrasonik dalam perawatan endodontik
FKG - Usakti
Perforasi iatrogenik pada perawatan endodontik serta penanggulangannya
FKG - Usakti
Evaluasi kinerja pencahayaan alami pada Unit Rusunawa Cipinang Besar Selatan (CIBESEL) menggunakan Dialux EVO
FALTL - Usakti
Perbandingan kelarutan siler bioceramic dalam chloroform, minyak eukaliptus, dan minyak jeruk
FKG - Usakti
Perbedaan resistensi cyclic fatigue fracture dua jenis heat treated rotary file: kajian geometri blue rotary file konvensial s-shape dan flat design
FKG - Usakti
Perawatan apeksifikasi pada gigi permanen muda non vital
FKG - Usakti
Laser dalam bidang endodontik
FKG - Usakti
Pengisian sistem saluran akar dengan teknik kondensasi vertikal dengan gutta-percha panas
FKG - Usakti
Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?