P Permasalahan yang terjadi pada PT. Technip FMC yaitu terdapat pemborosan berupa aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses transformasi input menjadi output pada value stream. Pemborosan yang terjadi berupa excess motion yang disebabkan oleh gerakan tidak perlu yang dilakukan operator pada saat proses produksi, over processing yang disebabkan oleh kegiatan inspeksi yang dilakukan secara berlebihan pada proses produksi dan defect berupa kecacatan yang terjadi pada hasil proses produksi casing head. Kecacatan yang terjadi pada produksi casing head adalah sebesar 28%. Hal ini tidak sesuai dengan target perusahaan yaitu menghasilkan produk zero defect. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan usulan perbaikan terhadap pemborosan yang terjadi dengan penerapan metode lean manufacturing, Six sigma dan metode DMAIC. Penelitian ini diawali dengan pembuatan current value stream mapping, identifikasi waste menggunakan process activity mapping. Kemudian dilakukan perhitungan manufacturing lead time dan process cycle efficiency dan didapatkan hasil manufacturing lead time pada produksi casing head adalah sebesar 288,65 menit dengan process cycle efficiency sebesar 73%. Six sigma dan metode DMAIC digunakan untuk waste of defect dengan tahapan define, measure, analyze, improve dan control. Ishikawa diagram digunakan untuk menganalisa penyebab terjadinya pemborosan. Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan data dan hasil pengolahan data tersebut dijadikan dasar untuk merancang usulan perbaikan. Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan diagram Ishikawa diketahui bahwa waste of excess motion disebabkan oleh faktor method dan material, waste of over processing disebabkan oleh faktor man dan method serta waste of defect. Usulan perbaikan yang diberikan berupa rak penyimpanan , material handling conveyor, penggabungan kegiatan inspeksi, machine maintenance checklist, form jadwal kalibrasi, term of reference pelatihan operator, SOP pekerja dan penerapan metode 5R. Berdasarkan hasil implementasi dari usulan perbaikan tersebut didapatkan penurunan manufacturing lead time menjadi 285,37 menit serta peningkatan process cycle efficiency menjadi 74%.