DETAIL KOLEKSI

Perancangan sistem pengendalian kualitas penanganan alpukat mentega menggunakan Metode Pdca dan Fmea di PT. Usaha Pintar Paratama (pasarnow)


Oleh : Micaela Kristen Keony

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Debbie Kemala Sari

Subyek : Six sigma (Quality control standard);Failure analysis (Engineering)

Kata Kunci : plan-do-check-act, fishbone diagram, failure mode and effect analysis, 5w+1h.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STI_063001800093_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2022_TA_STI_063001800093_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2022_TA_STI_063001800093_Bab-1_Pendahuluan.pdf 8
4. 2022_TA_STI_063001800093_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 19
5. 2022_TA_STI_063001800093_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf 5
6. 2022_TA_STI_063001800093_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf 36
7. 2022_TA_STI_063001800093_Bab-5_Kesimpulan.pdf -1
8. 2022_TA_STI_063001800093_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2022_TA_STI_063001800093_Lampiran.pdf 10

P PT. Usaha Pintar Pratama adalah perusahaan start up yang bergerak di bidang jasa. Perusahaan ini memiliki suatu platform bernama Pasar Now sebagai sarana penjualan kebutuhan pangan secara elektronik atau yang biasa disebut sebagai e-groceries. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah banyaknya keluhan customer pada penjualan B2C terhadap produk alpukat mentega pada bulan Juli hingga September 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kecacatan Alpukat Mentega dengan cara melakukan perancangan sistem pengendalian kualitas menggunakan metode PDCA dan FMEA. Pada tahap plan, didapatkan 3 Critical to Quality, yaitu bentuk yang sempurna, tingkat kematangan, dan tidak busuk. Diketahui 80% kecacatan paling dominan adalah alpukat mentega gagal matang dan busuk. Kemudian dibuat fishbone diagram dan Failure Mode and Effect Analysis sehingga didapatkan nilai Risk Priority Number tertinggi dari risiko adanya keluhan customer terhadap kualitas alpukat mentega, dengan nilai Risk Priority Number 336. Setelah mengetahui akar penyebab kecacatan dan risiko kegagalan, maka dilakukan analisa menggunakan 5W+1H untuk menentukan usulan perbaikan pada tahap do. Usulan perbaikan yang diimplementasikan adalah pembuatan SOP dan Chekclist Sheet penanganan alpukat mentega. Setelah pelaksanaan implementasi selama 5 hari, dilakukan pemeriksaan hasil pada tahap check dan ditemukan terdapat pengurangan keluhan customer terhadap alpukat mentega yang cacat yang sebelumnya terdapat 5 keluhan per minggu berubah menjadi 3 keluhan per minggu, namun hasil yang terlihat kurang signifikan dan memuaskan. Pada tahap act diberikan usulan tambahan untuk mengurangi kecacatan alpukat, yaitu dengan menambahkan AC pada hub sebagai tempat transit pengiriman, dan mengganti saddle bag pada pengiriman motoris menjadi box pengiriman khusus.

P PT. Usaha Pintar Pratama is a service-oriented start-up company. This company has a platform called Pasar Now that allows people to buy food online, commonly referred as e-groceries. From July to September 2021, the company experienced a problem regarding the quantity of consumer complaints on B2C sales of avocado butter products. This study aims to reduce the defects of Avocado Butter by designing a quality control system using the PDCA and FMEA methods. 3 Critical to Quality were acquired at the plan stage: perfect shape, ripeness level, and not rotten. Avocado butter that fails to ripen and rot is known to account for 80% of the most dominant defects. Then a fishbone diagram and a Failure Mode and Effect Analysis were created, therefore the highest Risk Priority Number value was obtained from the risk of customer complaints against the quality of avocado butter, with a Risk Priority Number value of 336. After determining the root causes of the defects and the risk of failure, a 5W+1H analysis was performed to determine the improved solutions at the do stage. Improved solutions that have been implemented are creating SOPs and checklist sheets for handling avocado butter. After 5 days of implementation, the results were checked at the check stage, and it was discovered that there was a reduction in customer complaints about defective avocado butter which previously had 5 complaints per week turned into 3 complaints per week, but the results were less significant and satisfactory. Additional solutions were made during the act stage to reduce avocado defects, including adding air conditioning at the hub as a transit location for shipments and replacing saddle bags for motorized shipments with special shipping boxes.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?