Efek anti toksik ekstrak etanol kulit dalam buah terung belanda (solanum batacaum cav) : studi pada organ ginjal tikus wistar paska induksi karagenin
L LATAR BELAKANG: Buah terung belanda menjadi obat tradisional di Indonesia, namun kulitnya sering kali menjadi limbah karena belum banyak yang mengetahui kandungan di dalamnya. Tujuan: Untuk mengetahui efek anti toksik ekstrak kulit buah terung belanda pasca induksi karagenin pada ginjal tikus. Metode: penelitian eksperimental laboratorium in vivo yang meneliti potensi anti toksik ekstrak kulit dalam buah terung belanda terhadap ginjal yang telah diinduksi karagenin. Penelitian dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif dengan saline, kontrol positif yaitu dengan natrium dilkofenak 7 mg/kgBB, dan perlakuan dengan ekstrak kulit dalam buah terung belanda dengan dosis 70 mg/kgBB, 140 mg/kgBB dan 280 mg/kgBB. Karagenin 1% diinjeksikan pada submukosa bukal tikus. Setelah itu dilakukan pengamatan makroskopis dan mikroskopis 24 jam, 48 jam dan 72 jam setelah injeksi karagenin. Hasil: Uji fitokimia ekstrak kulit dalam buah terung belanda memiliki kandungan fenolik, flavonoid, tannin, alkaloid. Efek anti toksik ekstrak etanol kulit buah terung belanda pada semua dosis memilik proses efektivitas penyembuhan yang sama terjadi pada 48 jam. Pada kontrol positif, ginjal sudah normal pada 48 jam sedangkan untuk kontrol negatif efektivitas penyembuhan terlihat pada 72 jam. Pengamatan makroskopis massa tubuh tikus menunjukkan kenaikan massa tubuh dan peningkatan ketebalah mukosa bukal pada setiap kelompok. Kesimpulan: Efek anti toksik ekstrak etanol kulit buah terung belanda memiliki efektivitas proses penyembuhan pada semua dosis pada 48 jam paska induksi karagenin, tanpa mempengaruhi massa tubuh tikus, namun dengan intensitas lebih rendah dibandingkan kontrol positif yang menggunakan obat anti inflamasi dilkofenak.
B Background: in Indonesia, Dutch eggplant fruit is traditional medicine, their skin is often wasted because not many people know what it contains. Objective: To determine the anti-toxic effect of dutch eggplant peel extract post-carrageenin induction on rat’s kidneys. Method: In vivo experiments to find out the anti-toxic potential of Dutch eggplant’s peel towards carrageenin-induced kidneys. This study was divided into 5 groups, negative control group with saline, positive control group with sodium dilcofenac 7mg/kgBB, treatment groups with dutch eggplant’s peel extract at doses of 70mg/kgBW, 140mg/kgBW, and 280mg/kgBW. Buccal submucosa of mice was injected with Caraagenin 1%. After injection, this study did macroscopic and microscopic observations for 24 hours, 48 hours and 72 hours. Result: Dutch eggplant peel’s phytochemical test contains phenolic, flavonoid, tannin, and alkaloid content. At all doses, anti-toxic effect of dutch eggplant peel’s ethanol extract has same healing effectiveness process with 48 hours. In positive control, the kidneys were normal at 48 hours. Meanwhile, the negative control’s healing effectiveness was seen at 72 hours. Macroscopic observasion showed increase of rats’ body mass and buccal mucosa thickness in each group. Conclusion: The anti-toxic effect from dutch eggplant peel’s ethanol extract has effective healing process at all doses in 48 hours post- carrageenin induction, and did not affect rats’ body mass, however with lower intensity than positive control which using dilcofenac, anti-inflammatory drug.