DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan untuk meminimasi pemborosan dan risiko rantai pasok produk bayam menggunakan lean supply chain pada PT. Usaha Pintar Pratama


Oleh : Athiyyah Imtiyaaz

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Rahmi Maulidya

Pembimbing 2 : Debbie Kemala Sari

Subyek : Lean supply chain;Business logistics;Industrial management

Kata Kunci : lean supply chain, value stream mapping, process activity mapping, value chain analysis, house of ri

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STI_063001800019_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2022_TA_STI_063001800019_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2022_TA_STI_063001800019_Bab-1_Pendahuluan.pdf 9
4. 2022_TA_STI_063001800019_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2022_TA_STI_063001800019_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2022_TA_STI_063001800019_Bab-4_Analisis-Hasil-dan-Pembahasan.pdf 64
7. 2022_TA_STI_063001800019_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2022_TA_STI_063001800019_Daftar-Pustaka.pdf 3
9. 2022_TA_STI_063001800019_Lampiran.pdf -1

P PT. Usaha Pintar Pintar Pratama adalah perusahaan yang mendirikan Pasarnow, platform belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan perusahaan, produk yang memiliki permintaan banyak tetapi juga banyak keluhan dari pelanggan adalah sub-category sayur daun, yaitu produk bayam yang tergolong sebagai perishable product. Keluhan pelanggan mengenai produk adalah produk yang cacat dan permintaan pelanggan tidak terpenuhi karena kuantitas yang sampai di pelanggan kurang. Pada pengamatan yang dilakukan ditemukan beberapa permasalahan lain yang tergolong sebagai pemborosan yaitu keterlambatan produk sampai di gudang, kecacatan produk bayam karena penanganan belum sesuai, dan kegiatan memiliki fasilitas terbatas sehingga menyebabkan penurunan kualitas produk. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pemborosan dan risiko yang terjadi pada rantai pasok produk bayam. Pendekatan lean supply chain digunakan untuk mengidentifikasi dan meminimalisasi pemborosan yang terjadi. Penelitian dilakukan dengan memetakan Current State Value Stream Mapping dengan hasil Process Cycle Efficiency (PCE) sebesar 46%. Pemetaan Process Activity Mapping yang dilakukan mengidentifikasi kegiatan non value added 15%, pemborosan waiting sebesar 13 aktivitas, transportation 2 aktivitas, motion 6 aktivitas, defects 8 aktivitas, dan underutilized people 7 aktivitas. Identifikasi risiko dilakukan berhubungan dengan pemborosan yang terjadi menggunakan House of Risk hingga didapatkan 5 agen risiko yang diprioritaskan dan 4 tindakan mitigasi sebagai usulan perbaikan yaitu memperbaiki alur proses, membuat checklist penilaian pekerja, memperbaiki tata letak untuk memperpendek jarak, dan penggunaan reefer truck. Usulan perbaikan yang dilakukan dengan mempertimbangkan pemborosan dan risiko menghasilkan penurunan aktivitas pada pemborosan waiting 10 aktivitas, transportation tidak ada, motion 2 aktivitas, defects 5 aktivitas, dan underutilized people 4 aktivitas. Usulan perbaikan yang dilakukan dipetakan dengan Process Activity Mapping perbaikan sehingga terjadi penurunan 7% pada kegiatan non value added menjadi 8%. Pada pemetaan Future State Value Stream Mapping juga terjadi kenaikan PCE sebesar 5%, sehingga PCE menjadi 51%.

P PT. Usaha Pintar Pintar Pratama is a company that founded Pasarnow, an e-commerce platform to fulfill daily needs. Based on the results of interviews with the company, the product that has a lot of demand, yet also has many complaints from customers is spinach, a leafy green vegetable which is classified as a perishable product. Pasarnow received a number of complaints about defective products and deficiencies in quantity. Through this observation, it was found that several other problems were classified as waste, specifically delays in delivery, defects in products due to improper handling, and limited facilities that caused a decrease in product quality. The purpose of this study is to identify waste and risks that occur in the supply chain of spinach. Lean supply chain approach is used to identify and minimize waste that occurs. The research was conducted by mapping Current State Value Stream Mapping with Process Cycle Efficiency results of 46%. Process Activity Mapping identified 15% non-value added activities, waste of waiting caused by 13 activities, waste of transportation caused by 2 activities, waste of motion caused by 6 activities, waste of defects caused by 8 activities, and waste of underutilized people caused by 7 activities. Risk identification is carried out related to waste that occurs using House of Risk method. As a result, 5 prioritized risk agents are obtained and 4 mitigation actions are chosen as the actions that are planned to be implemented. The actions are as follows : improving the process flow, creating an employee checklist, improving the layout to shorten the distance, and using reefer trucks as delivery service. The improvements are made by considering waste and risk and mapped using Process Activity Mapping method, it leads to good results, it helped to reduce waste on the PAM after 4 mitigation actions i.e waste of waiting caused by 10 activities, there is no waste of transportation, waste of motion caused by 2 activities, waste of defects caused by 5 activities, waste of underutilized caused people 4 activities, and there was a 7% decrease on non-value added activities. In the Future State Value Stream Mapping, all those results are mapped into Future State Value Stream Mapping, it was found that PCE was increased by 5%, bringing PCE to 51%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?