DETAIL KOLEKSI

Intervensi ergonomi untuk mengurangi beban kerja mental dan fisik serta memperbaiki postur kerja operator CNC milling di PT. Fastec


Oleh : Safira Cahya Arianti

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Nora Azmi

Subyek : Human engineering

Kata Kunci : mental and physical workload, work posture, reaction time, ergonomic intervention

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_STI_063001700097_Halaman-Judul.pdf 9
2. 2017_TA_STI_063001700097_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2017_TA_STI_063001700097_Bab-1_Pendahuluan.pdf 7
4. 2017_TA_STI_063001700097_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2017_TA_STI_063001700097_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2017_TA_STI_063001700097_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2017_TA_STI_063001700097_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2017_TA_STI_063001700097_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2017_TA_STI_063001700097_Lampiran.pdf

P PT. FASTEC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Mesin CNC milling merupakan mesin utama yang digunakan untuk produksi dengan jumlah mesin sebanyak 6 mesin. Mesin-mesin CNC ini dioperasikan oleh 4 orang operator yang terdiri dari 2 orang operator untuk setiap shift. Permasalahan yang dihadapi adalah satu orang operator bertanggung jawab untuk mengoperasikan tiga mesin CNC milling, mulai dari mengambil bahan baku dari gudang hingga produk selesai diproses pada mesin. Hal tersebut dapat menyebabkan tingginya beban kerja mental dan fisik operator. Selain itu juga terdapat keluhan postur kerja dari operator. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat beban kerja mental dan fisik yang dialami oleh operator, menganalisis postur kerja operator, serta memberikan usulan untuk mengurangi tingkat beban kerja dan memperbaiki postur kerja operator. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah NASA-TLX (NASA Task Load Index), reaction time, CVL (Cardiovascular Load), konsumsi energi, dan QEC (Quick Exposure Checklist). Perhitungan beban kerja mental menunjukkan bahwa keempat operator mengalami beban kerja yang tergolong berat. Hasil pengukuran beban kerja fisik juga menunjukkan bahwa beban kerja tergolong berat, dengan rata-rata konsumsi energi keempat operator adalah 5,29 Kkal/menit. Usulan perbaikan yang dapat direalisasikan oleh perusahaan adalah dengan merubah jam istirahat dari satu kali menjadi 3 kali istirahat, yaitu pada pukul 10.00-10.15, 12.00-12.45, dan 14.15-14.30. Usulan lainnya adalah penggunaan alat material handling berupa lift table untuk mengurangi beban kerja fisik yang dialami operator. Hasil implementasi penambahan waktu istirahat menunjukkan nilai CVL, konsumsi energi, dan reaction time yang menurun, dengan konsumsi energi yang semula 5,29 Kkal/menit menjadi 4,63 Kkal/menit, %CVL yang semula 44,08% menjadi 42,42%, dan waktu reaksi yang semula 678,2 ms menjadi 480,2 ms.

P PT. FASTEC is a manufacturing company. CNC milling machine is the main machine that is used for production with the number of machine being used is 6 machines. The CNC machines are operated by 4 operators which consists of 2 operators from shift 1 and 2 operators from shift 2. The problem that is faced is that one operator is responsible to operate 3 CNC milling machines, starting from picking up the raw material from the storage until the products have been processed using the machine. This can cause high mental and physical workload for the operators. There is also some complaints from the operators regarding their work posture. The objective of this research was to propose a suggestion to lower the mental and physical workload of the operators and to lower the operators’ work posture risk. The methods used in this research were NASA-TLX (NASA Task Load Index), reaction time, CVL (Cardiovascular Load), energy expenditure, and QEC (Quick Exposure Checklist). The results showed that the operators’ mental workload are categorized as high workload. The physical workload of the operators were also considered as high workload, with the average energy expenditure of 5,29 Kkal/minute. The proposed suggestion that could be implemented by the factory was giving the operators 3 times for break at 10.00-10.15, 12.00-12.45, and 14.15-14-40. The other proposed suggestion was by using a lift table as a material equipment used by the operators to lower the operators’ physical workload and work posture risks. The result of the implementation of adding more breaks shows that CVL, energy expenditure, and reaction time decreased with energy expenditure decreasing from 5,29 Kkal/minute to 4,63 Kkal/minute and reaction time decreased from 678,2 ms to 480,2 ms.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?