D Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Bandung merupakan desa dengan mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak yang dalam aktivitasnya menghasilkan limbah. Pengolahan limbah untuk mengurangi sampah yaitu teknologi biogas yang berasal dari hasil fermentasi oleh bakteri pengurai melalui digester. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi biogas dari kotoran sapi yang dicampurkan dengan limbah kulit singkong dan pengaruh komposisi bahan dalam proses fermentasi anaerobik. Penelitian ini terdiri dari 5 variasi dengan dua kali pengulangan yaitu Variasi kulit singkong 100%(M1),kotoran sapi 100%(M2),kulit singkong 75%:kotoran sapi 25%(M3), kulit singkong 50%:kotoran sapi 50%(M4),kulit singkong 25%:kotoran sapi 75%(M5) sistem batch dan reaktor yang digunakan gallon 19 Liter dengan kapasitas ruang 2/3 galon dengan perbandingan kohe dengan air 1:1. Kulit singkong yang digunakan dilakukan pretreatment dengan menjemurnya dibawah sinar matahari selama 7 hari sampai kering. Setelah itu dicacah halus agar mudah terdekomposisi serta mengurangi toksisitas pada kulit singkong dan memudahkan bakteri dalam proses fermentasi nantinya. Hasil penelitian bahwa potensi variasi M2 lebih optimal dibandingkan dengan M1, M3, M4, M5 yang mengandung kulit singkong dan menghasilkan gas metan pada hari ke-30 sebesar 46,02% dan hari ke-60 sebesar 37,86 % dengan rentang pH 5,23 – 7,24 dan variasi lainnya tidak ditemukan mengandung gas metan. Dikarenakan bahan baku kulit singkong mengandung lignin yang sangat tinggi dan asam sianida menyebabkan bakteri sulit untuk mendegradasi limbah dan kulit singkong memiliki kandungan C/N ratio rendah dan pHyang dihasilkan oleh bahan baku dengan campuran kulit singkong rendah 4,24 – 6,68.