DETAIL KOLEKSI

Studi evaluasi emisi gas buang dari cerobong Test Bench HC dan Test Bench DL dengan parameter Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2) di PT Astra Daihatsu Motor - Engine Plant Sunter, Jakarta Utara


Oleh : Ade Kusumo Rukminto

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2003

Pembimbing 1 : Budirahadjo

Pembimbing 2 : Christiana Siallagan

Subyek : Air - Quality control;Waste product as fuel

Kata Kunci : air pollution, NO2, SO2, impinger gas

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2003_TA_STL_08298001_Halaman-Judul.pdf 17
2. 2003_TA_STL_08298001_Lembar-Pengesahan.pdf 1
3. 2003_TA_STL_08298001_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2003_TA_STL_08298001_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2003_TA_STL_08298001_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf
6. 2003_TA_STL_08298001_Bab-4_Hasil-Penelitian.pdf
7. 2003_TA_STL_08298001_Bab-5_Pembahasan.pdf
8. 2003_TA_STL_08298001_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2003_TA_STL_08298001_Lampiran.pdf

D Dengan meningkatnya taraf hidup manusia menyebabkan manusia berusaha untuk mencari jalan guna memenuhi hidupnya. Adapun salah satu cara pemenuhan kebutuhan hidup tersebut adalah dengan peningkatan sektor industri seperti industri PT. Astra Daihatsu Motor yang bergerak daiam bidang otomotif untuk perakitan mesin kendaraan hingga pemuatan body kendaraan. Dengan semakin meningkatnya industrialisasi maka kita harus memberikan perhatian yang serius pada lingkungan disekitar daerah perindustrian.Pada penelitian ini terbagi dalam dua kelompok utama yaitu polutan dan produksi keitdaraan. Dari kelompok polutan dilakukan pengukuran terhadap konsentrasi SO2 dan NO2 diwilayah pabrik. Astra Daihatsu Motor yang bersumber dari cerobong pengetesan mesin kendaraan, dengan pengambilan titik sampel sebanyak dua titik yaitu titik pertama pada bagian halaman depan pabrik (pos satpam) dan titik kedua pada bagian halaman belakang pabrik (compressor) dan pengukuran dilakukan selama tiga hari, dalam satu harinya dilakukan pengambilan sampel sebanyak tiga kali dengan pembagian waktu pagi-siang-sore dengan lama waktu pengukuran 1 jam dari tanggal 27-29 Nopeniber 2t 12, sedangkan dari kelompok produksi kendaraan dilakukan pendataan jumlah produksi kendaiaan dalam satu hari selama waktu pengukuran dan diklasifikasikan berdasarkan empat jenis kendaraan. Alat yang digunakan untuk mengukur parameter 50 2 & impinges gas sampler dengan metode Pararosanilin sedangkan untuk parameter NOT memakai alat impinges gas sampler dengan metode Saltzman yang kedua alat tersebut perigoprasiannya dilaksanakan oleh Tim Hiperkes. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan persamaan Gauss yang juga menggunakan metode statistik. Hasil pengukuran dan perhitungan akan dibandingkan dengan baku mutu menunit PP No. 41 tahun 1999 untuk kedua parameter SO2 dan NO2Dari hasil pengukuran diketahui bahwa konsentrasi tertinggi untuk parameter SO2 terletak pada bagian compressor pada waktu pagi hari 66,8 pg/m3 dan konsentrasi terendah terletak pada bagian pos satpam pada waktu pagi hari 30,4 pg/m', konsentrasi iertinggi untuk parameter NO2 terletak pada bagian compressor pada waktu pagi hari l58,2ttg/m' sedangkan konsentrasi terendah terletak pada bagian pos satpam pada waktu sore hari 77,9 pg/m', dengan arah angin dominan pada saat pengukuran dari arah barat menuju ke timur. Semua hasil pengukuran dikonversikan menggunakan rumus Canter dengan baku mutu 24 jam untuk dibandingkan dengan baku mutu. Dari hasil konversi nilai pengukuran diketahui bahwa untuk parameter SO2 dan NO2 masih dibawah baku mutu yang telah ditentukan. Hasil analisa statistik dengan memperhatikan nilai R2 (Koefisien Determinant) untuk konsentrasi SO teoritis berbanding SO2 pengukuiran yaitu R' = 0,8552 maka ini berarti 85,52% konsentrasi SO2 berasal dari sumber pencemar (cerobong), sedangkan nilai R' untuk konsentrasi NCh teoritis berbanding pengukuran yaitu R' = 0,8964 maka ini berarti 89,64% konsentrasi NO berasal dari sumber pencemar yaitu cerobong. Hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan Gauss menghasilkan nilai yang berbeda dengan konsentrasi parameter udara hasil pengukuran, hal ini dikarenakan oleh penentuan klas stabilitas udara, kecepatan angin, intensitas cahaya matahari, dan temperatur udaraDari hasil perhitungan lndeks Standar Pencemaran Udara untuk wilayah industri PT. Astra Daihatsu Motor dengan titik kontrol pada bagian pos satpam didapat hasil sebesar 62,47 ini menandakan bahwa kualitas udara di PT. Astra masuk kedalam golongan kategori sed•• sDari hasil pengukuran dan perhitungan teoritis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubunganyang erat dmgan sumber pencemar (cerobong), dari nilai konsentrasi SOA dan NO dikedua titik pengukuran masih dibawah buku mutu yang ada Pemeriksaan den penawaran berkala terhadap cerobong perlu lebih dilakukan.

A As human well being increases, people try to seek better ways it fulfill their needs. One of ways to fulfill such needs is development of industrial sector, such as carried out by PT. Astra Daihatsu Motor, which has business on automotive field, such as car engine assembling up to car body constructins . Industry growth requires us to have more concern on environmental issues surrounding the concerning industrial areas.This study is. about two main areas, namely pollutants and car manufacturing. From pollutanls field, measurement was performed over SO and NO, concentration rate at Astra Daihatsu Motor plant, resulted by car engine testing chimneys, with two sample points, the first is at the plant front yard (security office) and the second one is at the plant bacli yard (compressor) and measurement was carried out for three days, three time a day, namely in the morning, noon, and afternoon, taking 1 hour measurement each, from November, 27 — 29, 2002. From car manufacturing field, data concerning number of vehicles produced on one day were collected and then classified based on four vehicle types. For SO 2 measurement, impinger gas sampler was used by Pararosanilin method, while for NO2 parameter, the impinger gas sampler was used by Saltzman method, these two equipment were operated by Hiperkes Team. Analysis was carried out over collected data, using Gauss equation, which also applies statistical method. Measurement and calculation results were compared with quality standard of PP No. 41/1999 for these two parameters of S0 2 and NO from measurement, it is known that the highest concentration for SO2 parameter occurs at compressor in the morning of 66.8 pg/m3 and the lowest one is at the security office in the morning of 30.4 pg/m3 . The highest concentration for NO2 parameter is found at compressor in the morning of 158.2 pg/m3, while the lowest one is at securily office in the Rftemoon Of 77.9 pg/m3, with dominant wind direction is trom west towards east during measurement. All measurement results were converted using Canter formula with quality standard of 24 hours, which then compared with quality standard. From this conversion it is known that for SO and NO 2 parameters,the results are still below determined standard. Results of stalistic analysis regarding R2 value (Determination Coefficient) for theoretical SO and measured SO resulting in - 0.8552. It means thai about 85.52 % of SOA concentration comes from pollutant source (chimney), while Rs value for theoretical concentration of NO, compared with measured value is R = 0.8964. lt means that 89.64 » of NO concentration comes from chimney as its pollutant source. Results of calculation using Gauss equation resulting in different values with resulted air parameter. lt is because of air stability class determination, mind speed, sunrise intensily rate, and air temperature.From Air Pollution Standard Index calculation for PT. Astra Daihatsu ivtotor industrial zone with control point at security office, the result is 62.47, meaning that nir quality of PT. Astra could be categorized as medium.From theoretical calculation results, it could be concluded that there is relationship between pollutant source (chimney) and concentration value of SO2 and NO, of these two measurement points which still below standard value determined. Regular checking and maintenance are needed for liiis chimney.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?