DETAIL KOLEKSI

Analisis zonasi infiltrasi pada tumpuan barat bendungan Jatigede, Kecamatan Jatigede , Kabupaten Sumedang , Provinsi Jawa Barat

2.0


Oleh : Rivolino Edison

Info Katalog

Nomor Panggil : 1072/TG/2019

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Sofyan Rachman

Pembimbing 2 : Harry Pramudito

Subyek : Geological engineering;Slope stability

Kata Kunci : Jatigede dam, Sumedang, slope stability, water content, infiltration

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_GL_072.12.185_Halaman-judul.pdf 16
2. 2019_TA_GL_072.12.185_BAB-1.pdf 5
3. 2019_TA_GL_072.12.185_BAB-2.pdf
4. 2019_TA_GL_072.12.185_BAB-3.pdf
5. 2019_TA_GL_072.12.185_BAB-4.pdf
6. 2019_TA_GL_072.12.185_BAB-5.pdf
7. 2019_TA_GL_072.12.185_Daftar-pustaka.pdf
8. 2019_TA_GL_072.12.185_Lampiran.pdf

P Provinsi Jawa Barat daerah yang daerah wilayah tingkat kerentanan tinggi terhadap gerakan tanah di Indonesia. Kabupaten Sumedang sekaligus daerah penelitian memilik tingkat gerakan tanah rendah hingga tinggi. Secara administratif terletak di daerah eretan dan sekitarnya, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan kondisi geologi dan geologi teknik material penyusun daerah penelitian dibagi menjadi enam satuan geologi teknik, satuan batuan lapuk ringan (SW), satuan batuan lapuk sedang (MW), satuan batuan lapuk kuat (HW), satuan batuan tanah pasir – kerikil sempurna (CW), satuan tanah residu (XW), dan satuan endapan aluvial.Untuk mengetahui salah satu dari faktor terjadinya gerakan tanah dapat dilakukan analisis infiltrasi menggunakan double ring infiltrometer serta pengukuran dan perhitungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui zona infitrasi di setiap litologi di daerah penelitian. Analisis dilakukan dengan metode infiltrasi dengan menggunakan perhitungan infiltrasi persamaan kostiakov untuk memperoleh nilai laju resapan akhir di daerah penelitian. Hasil dari data tersebut menunjukan keragaman dari nilai laju resapan pada permukaan tanah, zona resapan kelompok breksi tufaan sebesar 0,0287 – 0,8375 cm/menit, zona resapan kelompok batulempung, sebesar 0,2754 – 0,6315 cm/menit dan zona resapan kelompok breksi vulkanik sisipan batupasir sebesar 0,0852 – 0,2482 cm/menit. Nilai laju infiltrasi akhir (f) sangat beragam, yaitu dari nilai terendah sebesar 0,0852 cm/menit (5,11 cm/jam) hingga tertinggi sebesar 0,8375 cm/menit (50,25 cm/jam). Sehingga menjadi acuan untuk mengetahui tingkat kejenuhan air pada tanah dan kemampuan tanah ketika meloloskan air ke dalam tanah.

T The area of West Java Province is a region with a high level of vulnerability to land movements in Indonesia. Sumedang Regency as well as the research area has a low to high level of soil movement. Administratively it is located in the eretan and surrounding areas, Jatigede District, Sumedang Regency, West Java Province. Based on the geological and geological conditions of the engineering materials the research area is divided into six engineering geological units, soft weathered rock units (SW), medium weathered rock units (MW), high weathered rock units (HW), sand gravel - perfect gravel units (CW ), residual soil units (XW), and alluvial sediment units. To find out one of the factors in the occurrence of soil movements, infiltration analysis can be carried out using infiltrometer double ring and measurement and calculation. The purpose of this study was to determine the infra-zation zone in each lithology in the study area. The analysis was carried out by the infiltration method using the infiltration calculation of the kostiakov equation to obtain the value of the final infiltration rate in the study area. The results of these data show the diversity of the rate of infiltration rate at the surface of the ground, the infiltration zone of the tuffaceous breccia group at 0.0287 - 0.8375 cm / minute, the infiltration zone of claystone group, at 0.2754 - 0.6315 cm / minute and absorption zone the volcanic breccia group of sandstone inserts was 0.0852 - 0.2482 cm / minute. The final infiltration rate value (f) is very diverse, ie from the lowest value of 0.0852 cm / minute (5.11 cm / hour) to the highest of 0.8375 cm / minute (50.25 cm / hour). So that it becomes a reference to determine the level of saturation of water on the ground and the ability of the soil when passing water into the soil.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?