DETAIL KOLEKSI

Analisis kekuatan rear axle housing kendaraan truk kategori II dengan gvw 7,5 ton menggunakan metode finite elements


Oleh : Rubanto Sidi Hambaly

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Tono Sukantono

Subyek : Mechanical engineering;Machinery - Trucks

Kata Kunci : rear axle housing, analysis, stress, finite element

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_TM_061001600521_Halaman-Judul.pdf
2. 2018_TA_TM_061001600521_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2018_TA_TM_061001600521_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2018_TA_TM_061001600521_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2018_TA_TM_061001600521_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2018_TA_TM_061001600521_Bab-4_Pembahasan.pdf
7. 2018_TA_TM_061001600521_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2018_TA_TM_061001600521_Daftar-Pustaka.pdf

T Truk menjadi sarana transportasi yang paling diminati para pelaku usaha di Indonesia sebagai sarana angkutan barang, karena fleksibilitas muatannya serta daya jelajah yang lebih luas dibanding sarana transportasi lain. Namunpenggunaan truk yang melebihi beban muatan standarnya akan mengakibatkan kerusakan pada salah satu komponen yang menahan beban tersebut yaitu rear axlehousing. Dari data yang didapat dari PT. KY di awal tahun 2018, didapat jeniskerusakan yang teradi pada truk kaegori II dengan GVW 7,5 ton yaitu patah padaarea sambungan spindle dan housing. Untuk itu dilakukan analisa dari aspekkekuatan kontruksi rear axle housing mengunakan metode finite elements denganmodel 3D yang didapat dari PT. KY. Tujuan analisa ini adalah untuk mengetahuidistribusi tegangan pada rear axle housing dan membandingkan kerusakan rearaxle housing berdasarkan analisa simulasi/pemodelan dengan kondisi kerusakanaktual. Dari data distribusi beban pada kendaraan, akan didapat beban yang terjadipada rear axle housing. Dan beban tersebut yang digunakan dalam simulasi. Hasilsimulasi dengan kondisi pembebanan overload sebesar 74168 N menunjukankondisi kerusakan (tegangan maksimum) yang berbeda dengan kerusakan aktual.Ditunjukan dengan posisi tegangan maksimum sebesar 1141,8 MPa yang beradadi area housing dekat dudukan pegas daun yang melebihi tegangan tarik materialyaitu 510 MPa. Sedangkan tegangan maksimum di area sambungan spindle danhousing adalah 113,3 MPa, di bawah tegangan tarik material bahkan di bawahtegangan luluh material yaitu 304 MPa. Kemungkinan pada aktual part rear axlehousing terjadi masalah material atau masalah proses produksi, tidak ada masalahdari aspek desain konstruksi. Tentunya hal tersebut perlu dianalisa lebih lanjutuntuk mengetahui sumber penyebab terjadinya kerusakan.

T Trucks become the most preferred transportation for business actors inIndonesia as a goods transporter, due to its cargo flexibility and wider cruising rangethan other transportation type. However, the use of a truck that more than standardload will make damage to one of the component which hold the load, ie rear axlehousing. From PT. KY data on beginning of 2018, obtained the type of damage inthe truck class II with 7.5 tons GVW is broken on the spindle and housingconnection area. The strength of rear axle housing construction need to be analyzedusing finite elements method, with 3D model taken from PT. KY. The purpose ofthis analysis is to find out the stress distribution in rear axle housing and comparethe rear axle housing damage based on the modeling analysis compared with actualdamage condition. From the load distribution on the vehicle, the load distributionin the rear axle housing will be obtained. And that load is used in the modeling. Thesimulation using overload condition of 74168 N shows that the damage condition(maximum stress) is different with actual damage. It shown with a maximum stressposition of 1141.8 MPa located in the housing area near the leaf springs seat thatupper than the tensile stress of material of 510 MPa. While the maximum stress inthe spindle and housing connection area is 113.3 MPa, the condition is under thetensile stress of the material even below the yield stress of 304 MPa. Possibilitymaterial problems or production process problems occurred on actual part rear axlehousing, there is no problem on rear axle housing construction design. Obviously itneeds to be analyzed further to determine the root cause of the damage

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?