DETAIL KOLEKSI

Study of noise level in Bus Terminal Pulo Gadung and Surrounding, East Jakarta


Oleh : Dwika Puspa Andriari

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Hernani Yulinawati

Pembimbing 2 : Hilarion Widyatmoko

Subyek : Noise level measurement;The volume of vehicles

Kata Kunci : the noise level, vehicle speed, the level investment, bus station.  

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TL_08209007_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TA_TL_08209007_Bab-1.pdf
3. 2016_TA_TL_08209007_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TL_08209007_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TL_08209007_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TL_08209007_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TL_08209007_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2016_TA_TL_08209007_Lampiran.pdf

T Terminal Bus Pulo Gadung Jakarta Timur yang diresmikan pada tanggal 14 Mei 1976 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin merupakan terminal tipe A yang berfungsi untuk melayani kendaraan umum Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP), selain itu Terminal Bus Pulo Gadung juga melayani angkutan dalam kota dan Bus TransJakarta koridor 2. Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk menentukan tingkat kebisingan equivalen (Leq) dan kebisingan selama siang dan malam (LSM), serta membandingkan dengan baku mutu tingkat kebisingan lingkungan, menentukan hubungan tingkat kebisingan terhadap jenis dan kecepatan kendaraan yang melintas, menentukan hubungan tingkat kebisingan terhadap V/C ratio kendaraan, mendapatkan gambaran ketergangguan masyarakat akibat kebisingan yang timbul di Terminal, dan membuat pemetaan kebisingan dan sebarannya dengan peta kontur kebisingan. Metode pengambilan data primer menggunakan Sound Level Meter untuk mengukur tingkat kebisingan ekuivalen (Leq) di 8 lokasi lingkungan sekitar terminal dan Leq lalu lintas di 2 lokasi di Jalan Bekasi Raya pada bulan Januari 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Leq tertinggi terjadi pada hari Senin di terminal sebesar 71,5 dB(A) yang artinya telah melewati baku tingkat kebisingan (berdasarkan KepGub DKI Jakarta No. 551/2001) sebesar 70 dB(A). Tingkat kebisingan lalu lintas dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu volume dan kecepatan kendaraan. Analisis regresi linier berdasarkan nilai Koefisien determinasi (R²) menunjukkan bahwa kecepatan kendaraan hampir tidak memiliki pengaruh terhadap kebisingan dimana nilai R² adalah 0,321. Volume kendaraan yang cukup tinggi dapat diatasi dengan tingkat pelayanan jalan yang baik berdasarkan hasil analisis V/C ratio yang menunjukkan pelayanan jalan di kategori A. Namun kebisingan yang terjadi adalah akibat dari kecepatan kendaraan yang melintas. Kebisingan tersebut memiliki pengaruh terhadap ketergangguan masyarakat. Perlu penelitian lebih lanjut untuk pemisahan kategori jenis kendaraan yang juga berpengaruh terhadap kebisingan yang ditimbulkan.

B Bus Terminal Pulo Gadung inaugurated on May 14, 1976 by Jakarta Governor Ali Sadikin was a terminal type A that worked to serve public transport Inter-City and Inter-Province (AKAP), in addition it also serves the transportation within the city and TransJakarta bus corridor 2. The objective of this study was to determine the equivalent noise level (Leq) and the noise during the day and night (LSM), and to compare with the quality standard of environmental noise level. Second was to determine noise level relationship of the type and speed of passing vehicles, determine the noise level relationships to the type and speed of passing vehicles. Third to determine the noise level relationships to the V/C ratio of the vehicle, and last to and to overview about society disturbance due to noise arising in the Terminal, and to make a noise mapping and spreading the noise contour map. The method of collecting primary data applied a Sound Level Meter to measure the equivalent sound pressure level (Leq) at eight locations around the terminal environment and Leq traffic in two locations at Jalan Bekasi Raya in January 2016. The results of this study showed that the highest Leq occurred on Monday in terminal of 71.5 dB(A), which means it has passed through the raw noise level (based KepGub DKI Jakarta No. 551/2001) of 70 dB(A). Traffic noise level is influenced by two factors: the volume and speed of the vehicle. Linear regression analysis based on the coefficient of determination (R²) indicated that the vehicle speed had almost no impact on the noise which the value of R² is 0,321. Conclusion high enough volume of vehicles could be addressed with a good level of service based on the results of the analysis of the V/C ratio, which showd the service road in category A. However, the noise that occured was the result of the speed of passing vehicles. Such noise has an influence on society disturbance. Further studies on the separation of categories of vehicle types also affected the noise generated.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?