Intervensi ergonomi untuk mengurangi risiko MSDS pada pekerja tyre man di PT. Kurnia Anugerah Pusaka
P PT. Kurnia Anugerah Pusaka merupakan salah satu industri jasa yang bergerak dibidang transportasi bus. Berdasarkan observasi dan wawancara secara langsung diketahui bahwa terdapat risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) berupa keluhan rasa sakit pada Tyre Man saat membuka ban bus, karena beban yang cukup berat dan alat yang kurang memadai. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan diketahui bahwa beban ban bus adalah 43 kg dan untuk membuka satu ban bus membutuhkan waktu 50 menit dengan alat untuk membuka ban yang kurang memadai. Oleh karena ini penelitian ini bertujuan untuk mengurangi risiko Musculoskeletal Disorders pada Tyre Man saat membuka ban bus. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi bagian tubuh dari Tyre Man yang sakit dengan Kuesioner Nordic Body Maps, identifikasi tahapan proses mengganti ban, mengamati waktu proses mengganti ban, penilaian sudut postur menggunakan Rapid Entire Body Assesment (REBA), penilaian tingkat risiko kerja dengan menggunakan Quick Exposure Checklist (QEC), Job Strain Index (JSI) dan Postural Ergonomic Risk Assessment (PERA). Dari hasil diatas diketahui bahwa terdapat adanya risiko postur kerja yang tinggi, durasi waktu pengerahan tenaga yang tinggi pada Tyre Man dan gerakan berulang. Pada penenlitian ini, risiko postur kerja yang tinggi ini diatasi dengan perancangan alat bantu. Usulan rancangan alat bantu dibuat dengan mengikuti tahapan dari pengembangan konsep dan menggunakan data antropometri masyarakat Indonesia sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan rancangan alat. Hasil rancangan konsep terpilih berupa alat bantu membuka ban yang memiliki 3 kaki yang dilengkapi dengan 3 nylon rollers untuk memudahkan Tyre Man saat membuka ban bus. Hasil akhir skor REBA menunjukkan adanya penurunan tingkar risiko (MSDs), yakni dari hasil akhir skor REBA 11 yang termasuk dalam kategori sangat berisiko tinggi menjadi 5 yang termasuk dalam kategori berisiko sedang. Tingkat risiko postur kerja pada proses mengganti ban bus, yakni dari persentase level E QEC adalah 96,02% yang termasuk kategori berisiko tinggi menjadi 69,32 % yang termasuk dalam kategori berisiko tinggi. Pada skor akhir JSI terjadi penurunan, yakni dari skor 20,25 yang termasuk dalam kategori berbahaya menjadi 4,5 yang termasuk dalam kategori berisiko sedang. Pada metode PERA terjadi penurunan, yakni dari skor akhir PERA 3,60 menjadi 2,80 yang termasuk dalam kategori berisiko rendah.
P PT. Kurnia Anugerah Pusaka is one of the service industries that active in bus transportation. Based on observations and direct interviews, it is known that there is a risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs) in the form of pain complaints on Tire Man when opening a bus tire, because the load is quite heavy and the tools are inadequate. Based on preliminary research results, it is known that the bus tire load is 43 kg and to open one bus tire takes 50 minutes with a tool to open the tires that are inadequate. Therefore, this study aims to reduce the risk of Musculoskeletal Disorders in Tire Man when opening a bus tire. This study begins by identifying the body parts of the Tyre Man with the Nordic Body Maps Questionnaire, identifying the stages of the tire replacement process, observing the process time of changing tires, assessing the posture angle using Rapid Entire Body Assessment (REBA), assessing the level of work risk using Quick Exposure Checklist (QEC), Job Strain Index (JSI) and Postural Ergonomic Risk Assessment (PERA). From the above results it is known that there is a high risk of work posture, the duration of high energy exertion time on Tyre Man and repetitive movements. In this study, the risk of this high work posture is overcome by designing assistive devices. Proposed tool design is made by following the stages of concept development and using anthropometric data of the Indonesian people as material consideration in making tool designs. The result of the draft concept was chosen in the form of a tool to open a tire that has 3 legs equipped with 3 nylon rollers to facilitate Tyre Man when opening a bus tire. The final results of the REBA score indicate a decrease in risk level (MSDs), from the final REBA score 11 which is included in the very high risk category to be 5 which is included in the moderate risk category. The level of work posture risk in the process of changing bus tires, namely from the percentage of the QEC E level is 96.02% which is included in the high risk category to 69.32% which is included in the high risk category. At the end of the JSI score there was a decrease, namely from a score of 20.25 which was included in the dangerous category to 4.5 which was included in the moderate risk category. In the PERA method there is a decrease, namely from the final PERA score of 3.60 to 2.80 which falls into the low risk category.