DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan sistem produksi spiral wound battery dengan menggunakan metode theory of constraint dan simulasi untuk mencapai rata - rata target produksi pada PT. Nipress


Oleh : Nadya Lovita

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Parwadi

Pembimbing 2 : Winnie Septiani

Subyek : Production engineering

Kata Kunci : improvement of production system, spiral wound battery production, theory of constraint method and s

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_TI_06307080_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2011_TA_TI_06307080_2_Bab-1.pdf 5
3. 2011_TA_TI_06307080_3_Bab-2.pdf
4. 2011_TA_TI_06307080_4_Bab-3.pdf
5. 2011_TA_TI_06307080_5_Bab-4.pdf
6. 2011_TA_TI_06307080_6_Bab-5.pdf
7. 2011_TA_TI_06307080_7_Bab-6.pdf
8. 2011_TA_TI_06307080_8_Bab-7.pdf
9. 2011_TA_TI_06307080_9_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2011_TA_TI_06307080_10_Lampiran.pdf

P PT. Nipress merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif yang menghasilkan berbagai jenis baterai untuk kendaraan bermotor. Produk yang diteliti adalah Spiral Wound Battery. Penelitian difokuskan pada produksi baterai SWB karena sering tidak tercapainya rata-rata target produksi. Pokok permasalahan pada produksi baterai SWB adalah rata-rata target produksi per hari untuk bulan April 2011 yang sebesar 669 unit tidak tercapai. Rata-rata ouput produksi perhari pada sistem sebenarnya hanya sebesar 467 unit. Setelah dilakukan identiftkasi menggunakan diagram ishikawa diketahui bahwa tidak tercapainya rata-rata target produksi disebabkan kurangnya jumlah mesin sehingga waktu pengerjaannya yang terlalu lama. Metode yang digunakan untuk mengetahui permasalahan pada sistem produksi adalah Theory of Constraint. Pada metode ini dilakukan perhitungan kapasitas yang dibutuhkan oleh tiap-tiap stasiun keija, penentuan constraints, pengukuran time buffer awal, perhitungan jumlah mesin yang dibutuhkan dan usulan perbaikkan stasiun keija berdasarkan constraints. Stasiun yang teridentifikasi constraint adalah stasiun punching dan burning sebagai stasiun bottleneck-CCR dan stasiun keija winding menjadi stasiun CCR-non-bottleneck Simulasi digunakan untuk mengetahui apakah dengan penambahan mesin dan time buffer dapat mencapai rata-rata target produksi tanpa harus menganggu sistem nyata. Perbaikan model awal mendapatkan 9 altematif model usulan untuk mencapai rata-rata target produksi. Model usulan I - IV merupakan model usulan perbaikkan pada stasiun kerja yang teridentiftk.asi bottleneck-CCR. Model usulan V merupakan usulan perbaikkan pada stasiun keija yang teridentiftkasi CCR-non-bottleneck. Model usulan VI - IX merupakan penggabungan pada perbaikkan stasiun keija yang teridentifikasi bottleneck­ CCR dengan stasiun kecja CCR-non-bottleneck Berdasarkan tercapainya rata-rata target produksi, peningkatan persentase utilitas pabrik dan analisis Bonferroni, maka model usulan terbaik yang terpilih adalah model usulan Vl Pada model usulan VI, stasiun keija punching dan terminal burning masing­ masing dilakukan penambahan 1 mesin, penambahan time buffer sebesar 2,59 jam untuk stasiun punching, 1,82 jam untuk stasiun terminal burning, dan 0,62 jam untuk stasiun kerja winding Pengembangan model usulan VI mencapai rata-rata target operasi perhari sebanyak 670 unit dan peningkatan utilitas stasiun kerja dari 56,62% menjadi 59,749%.

P PT. Nipress is a company engaged in the automotive industry that produces various types of batteries for motor vehicles. The product under study is Spiral Wound Battery. Research is focused on SWB battery production because it often does not reach the average production target. The main problem in SWB battery production is the average production target per day for the month of April 2011 which amounted to 669 units not reached. Average production output per day on the system is actually only 467 units. After the identification using the ishikawa diagram it is known that the average production target is not achieved due to the lack of number of machines so that the processing time is too long. The method used to determine the problems in the production system is Theory of Constraint. In this method, calculation of the capacity required by each work station, the determination of constraints, the measurement of the initial buffer time, the calculation of the number of machines required and the proposed improvement of the work station based on constraints. The stations identified by the constraint are the punching and burning stations as the bottleneck stations-CCR and winding station into CCR-non-bottleneck stations. Simulations are used to find out whether with the addition of machines and time buffers can reach the average production target without having to disturb the real system. Initial model improvements derive 9 alternative models of proposals to achieve average production targets. The proposed model I - IV is a proposed improvement model at the identified workplaces bottleneck - CCR. Proposed Model V is a proposed fix on the CCR-non-bottleneck identified work station. The proposed model VI - IX is an amalgamation of the improved CCR - non - bottleneck CCR with CCR non - bottleneck station based on the achievement of the average production target, the increase of factory utility percentage and Bonferroni 's analysis, the best proposed model is the proposed model Vl On VI proposed model, punching station and burning terminals were each added 1 machine, additional 2.59 hours buffer time for punching station, 1.82 hours for terminal burning station, and 0.62 hours for winding work station Development of proposed model VI reached the average daily operating target of 670 units and increased work station utility from 56.62% to 59.749%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?