DETAIL KOLEKSI

Perhitungan koefisien runoff pada DAS Ciliwung diatas stasiun AWLR Depok menggunakan pendekatan metode cook dengan memanfaatkan sistem informasi geografis (SIG)


Oleh : Ery Wibowo

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2002

Pembimbing 1 : Mulyadi C Harjono

Pembimbing 2 : Robertus Haryoto Indriatmoko

Subyek : Watershed - Quality control

Kata Kunci : metode cook, Ciliwung watershed

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2002_TA_STL_08294044_Halaman-Judul.pdf
2. 2002_TA_STL_08294044_Bab-1.pdf
3. 2002_TA_STL_08294044_Bab-2.pdf
4. 2002_TA_STL_08294044_Bab-3.pdf
5. 2002_TA_STL_08294044_Bab-4.pdf
6. 2002_TA_STL_08294044_Bab-5.pdf
7. 2002_TA_STL_08294044_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2002_TA_STL_08294044_Lampiran.pdf

K Kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) ditentukan oleh kemampuarmya tmtuk menampung air hujan yang jatuh. Semakin banyak air hujan yang dapat diserap oleh suatu DAS, semakin baik pula kualitas DAS tersebut. Besamya kemampuan itu ditentukan oleh suatu angka yang disebut Koefisen Runoff (C). Koefisien runoff adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara aliran pemrukaan (runoff) dengan curah hujan, nilainya berkisar antara 0 sampai 1 tanpa satuan.Koefisien runoff untuk tiap jenis lahen pada umurnnya telah ditentuken dengan menggunak.an alat ukur hidrologi dan data aliran. Akan tetapi tidak semua wilayah memiliki alat ukur hidrologi dan data aliran yang memadai. Oleh karena itu dilakukan suatu pendekatan yang dapat menentukan nilai C tanpa menggunakan alat ukur hidrologi. Pendekatan itu memanfaatkan suatu metode yang disebut Metode Cook.Menurut Metode Cook, ada empat karakteristik fisik DAS, yaitu : Kemiringan atauRelief, Infiltrasi, Tutupan Vegetasi, den kerapatan Aliran atau Kerapatan Drainase. Dengan pendekatan Metode Cook ini dan rnemanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG), maka diharapkan perhitungan besamy.a nilai C pada suatu wilayah dapat dilakukan. Keempat karakteristik fisik DAS tersebut dipetakan dengan menggunakan SIG dan dilakukan overlay atau penumpukan peta. Hasil deri overlay adalah peta klasifikasi lahan yang dapat digwiaken dalam menghitung besamya nilai C.Pada penelitian ini dipilih DAS Ciliwung sebagai obyek studi. DAS Ciliwung terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: DAS hulu Ciliwung seluas ± 147 W, DAS badan Ciliwung seluas ± 129 lan2 den DAS hilir Ciliwung seluas ± l 59 km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar DAS Ciliwung mempunyai karakt.eristik kemiringan lereng sebesar 5% - 100.4 dengan kondisi bergelombang. Kemampuan infiltrasi DAS ini juga masih dapat dimasukkan dalam kriteria baik. Sedangken penggunaan lahan pada DAS Ciliwung cukup sengam, tidak ada tutupan vegetasiatau penggunaan lahan yang dominan. Dan untuk kerapatan aliran, DAS Ciliwung umumnya tennasuk. dalam kriteria kerapatan aliran tinggi, yaitu antara 1 - 2,S km/km2Dari hasil overlay keempat peta karakteristik fisik DAS Ciliwung didapatkan sebelas satuan lahan. Tiap satuan lahan memiliki nilai C tersendiri. Sehingga nilai koefisien runoff pada DAS Ciliwung adalah jwnlah dari kesebelas nilai C satuan lahan tersebut. Jadi dalam penelitian ini, berdasarkan perhitungan didapatkan nilai koefisien runoff pada DAS Ciliwung diatas stasiun AWLR Depok adalah sebesar 0,58.

W Watershed quality determine by its capability to absorb rainfall. The more rainfall absorb by watershed, make the watershed quality better. The measurement parameter of the above capability determine by runoff coefficient (C). Runoff coefficient is a number which is determine comparison between runoff with rainfall intensity. The range from 0 to 1 without any conversion (dimensionless).Runoff coefficient for each land usually generated determine by using hydrological measurement unit and river flow data Unfortunately, not all of areas have it conformity type. Based on that situation, we need to execute in use off Cook Methods to determine C value without hydrological measurement unitIn Cook Methods, there is four watershed physical characteristics, it's slope or relief, infiltration, vegetal cover or land use and drainage density. In use of Cook Methods and Geographic Information System (GIS), we expect determinate for C value in some area can be execute. Four physical characteristics of watershed was mapping by GIS and doing overlay. The result of overlay is land classification map that can be used to calculate C value.Object of examination is Ciliwung watershed The area of Ciliwung watershed divided into three parts, it's upper course of Ciliwung watershed is about 147 km, middle course of Ciliwung watershed is aboiilt 129 km2 and lower course of Ciliwung watershed is about 159 km2. The result of this examination says that most of Ciliwung Watershed has slope characteristic around 5% - 100/0 with hilly condition Infiltration ability of watershed categorized in good criteria Land use of Ciliwung watershed is vary. There ls no dominant vegetal cover or land use. Drainage density generally inclusive inhigh rate. It's range 1 -2,S kmlkm2.Overlay result of four physically characteristics map of Ciliwung watershed found eleven land unit Each unit has own C value. Runoff coefficient on Ciliwung watershed is sum of eleven C value. Based on that calculation, value of runoff coefficient on Ciliwung watershed upper course AWLR station-Depok is 0,58.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?