Pengaruh perputaran piutang usaha terhadap tingkat likuiditas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. periode 2007-2010
T Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu : (1) untuk mengetahui perputaran piutang pada PT Telkom periode 2007-2010, (2) untuk mengetahui tingkat likuiditas khususnya rasio cepat pada PT Telkom periode 2007-2010, (3) untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap tingkat likuiditas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan tertentu pada waktu sekarang sehubungan dengan faktor yang dapat berpengaruh terhadap masalah likuiditas. Berdasarkan penelitian penulis menunjukan bahwa pengaruh antara perputaran piutang terhadap tingkat likuiditas pada PT Telkom mempunyai hubungan yang sangat kuat dan juga memiliki hubungan yang searah. Tingkat rasio cepat tahun 2007 sebesar 0,76 sedangkan tahun 2008 sebesar 0,52. Maksudnya adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,76 aktiva lancar (tahun 2007) dan Rp 0,52 (tahun 2008) aktiva lancar yang paling lancar. Hal ini merupakan indikasi bahwa kinerja PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami penurunan.
T This research aims: (1) To know the receivable turnover at PT Telkom period 2007-2010, (2) To know liquidity level especially quick ratio at PT Telkom period 2007-2010, (3) To know the influence of turnover receivable to liquidity level at PT Telkom period 2007-2010. Method used in this research is description method. This method is used to describe a certain circumtances at present with respect to the factor that can affect the liquidity problems. Based on the research indicated that the influence between the receivable through the liquidity level at PT Telkom has a very strong relations and also has a direct relations. Quick ratio in 2007 0,76 while in 2008 of 0,52. The intention is for each IDR 1 of debt secured by IDR 0,76 current assets (in 2007) and IDR 0,52 (in 2008) current assets is the most smoothly. This is an indication that the performance of PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk is decline.