H Hilangnya sirkulasi atau lost circulation merupakan masalah yang dalam kegiatan pengeboran minyak dan gas yang dapat menyebabkan kerugian waktu dan biaya. Lost circulation dapat terjadi dikarenakan kondisi formasi yang memilik rekahan yang terbentuk secara natual. Selain itu, tekanan juga dapat menyebabkan terjadinya lost circulation yang dimana apabila tekanan hidrostatik memiliki nilai yang lebih tinggi dari tekanan pada formasi pada suatu lubang sumur. Penyebab lain yang dapat menyebabkan permasalan ini adalah formasi pada sumur yang memiliki nilai permeabilitas yang tinggi sehingga fluida akan hilang ke formasi dan tidak kembali lagi ke permukaan saat disirkulasikan. Diperlukan langkah untuk memitigasi permasalahan ini, salah satunya yaitu dengan menambahkan lost circulation material (LCM) yang dapat membentuk segel atau seal pada zona kehilangan di formasi.Tugas akhir ini dilatar belakangi oleh terjadi sebuah kasus kehilangan sirkulasi atau lost circulation pada sumur “X” lapangan “Y” di kedalaman 2.427 ft dengan rate kehilangan 83 bbl/jam. Dari nilai rate kehilangan tersebut dapat dikategorikan bahwa kasus lost circulation pada sumur ini sebagai partial loss. Untuk menangani kasus ini, lumpur pada lapangan ini ditambahkan lost circulation material (LCM) pill yang komposisinya didapatkan dari hasil running software yang telah dilakukan sebelum penelitian ini berlangsung. Bahan dasar LCM pill yang direkomendasikan terdiri dari kwikseal medium dan CaCO3 fine dengan tiga komposisi yang berbeda, yaitu LCM pill A (kwikseal M 25 ppb dan CaCO3F 35 ppb), LCM pill B (kwikseal M 30 ppb dan CaCO3 F 40 ppb), dan LCM pill C (kwikseal M 35 ppb dan CaCO3 F 45 ppb). Untuk mengetahui LCM pill yang dapat mengatasi kasus lost circulation pada sumur “X” lapangan “Y”, dilakukan uji laboratorium pada masing-masing komposisi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui LCM pill mana dari ketiga komposisi diatas yang paling sesuai untuk mengatasi lost circulation pada sumur “X” lapangan “Y”.Pengujian yang dilakukan berupa pengujian sifat fisik seperti densitas, plastic viscosity, yield point, serta gel strength dan receiver test dengan hasil analisis akhir handpump strokes dan holding time. Didapatkan bahwa dengan penambahan LCM pill pada lumpur dapat meningkatkan nilai densitas, plastic viscosity, yield point, dan gel strength pada sampel lumpur. Untuk klasifikasi dari handpump strokes harus bernilai di bawah 30 strokes dan untuk klasifikasi holding time harus dapat bertahan selama 10 menit. Dimana klasifikasi tersebut menunjukkan bahwa LCM dapat menyegel rekahan pada formasi dalam jangka waktu yang lama. Setelah menjalani pengujian tersebut diketahui bahwa nilai handpump strokes dan holding time dari LCM pill A tidak memenuhi klasifikasi, yaitu 33 strokes dan 2 menit. Hasil pengujian untuk LCM pill B memiliki nilai handpump strokes sebanyak 26 strokes dan holding time 7 menit, yang dapat disimpulkan bahwa LCM pill B dapat membentuk seal pada rekahan namun tidak dapat mempertahankan seal tersebut dalam jangka waktu yang lama. LCM pill C memiliki nilai handpump strokes sebanyak 22 strokes dan holding time yang mencapai waktu 10 menit, sehingga dapat disimpulkan bahwa LCM pill C dapat membentuk seal untuk menutup rekahan dan dapat mempertahankan seal tersebut dalam jangka waktu yang lama. Sehingga didapatkan bahwa dari ketiga komposisi LCM pill yang direkomendasikan oleh software, hanya LCM pill C yang dapat menangani kasus lost circualtion pada sumur “X” lapangan “Y”.