DETAIL KOLEKSI

Perbandingan karakteristik surfaktan AOS dan ALS pada suhu 60° dan 80°C serta pengaruhnya terhadap peningkatan perolehan minyak


Oleh : Kesit Bayu Kumoro Aji

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Pauhesti Rusdi

Pembimbing 2 : Ridha Husla

Subyek : Surface active agents

Kata Kunci : AOS surfactant, formation permeability, concentration optimization.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2024_SK_STP_071002000058_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2024_SK_STP_071002000058_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2024_SK_STP_071002000058_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2024_SK_STP_071002000058_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2024_SK_STP_071002000058_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2024_SK_STP_071002000058_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2024_SK_STP_071002000058_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2024_SK_STP_071002000058_Bab-1.pdf
9. 2024_SK_STP_071002000058_Bab-2.pdf
10. 2024_SK_STP_071002000058_Bab-3.pdf
11. 2024_SK_STP_071002000058_Bab-4.pdf
12. 2024_SK_STP_071002000058_Bab-5.pdf
13. 2024_SK_STP_071002000058_Daftar-Pustaka.pdf 4
14. 2024_SK_STP_071002000058_Lampiran.pdf

P Penggunaan surfaktan dalam Enhanced Oil Recovery (EOR) merupakan salah satu cara untukmeningkatkan produksi minyak. Dalam penelitian ini, dua larutan surfaktan yaitu AOS (alpha olefinsulfonate) dan ALS (ammonium lauryl sulfate) diuji masing-masing pada lima konsentrasi berbeda:0,5%, 0,7%, 0,9%, 1,1, dan 1,3%, konsentrasi 9000 ppm. Surfaktan dipilih karena kemampuannyamengurangi tegangan antar muka. Penelitian ini meliputi uji perilaku fasa untuk mengevaluasikestabilan busa selama 14 hari pada suhu 60° dan 80°C serta mengetahui nilai perolehan minyakdari larutan surfaktan yang digunakan. Surfaktan AOS terbuat dari bubuk AOS dan surfaktan ALSterbuat dari surfaktan cair dan dicampur dengan larutan garam dengan kadar garam 9000 ppm.Tingkat pengujian meliputi uji kompatibilitas, kepadatan, viskositas, tegangan antarmuka, dancoreflooding. Uji kompatibilitas dilakukan untuk memastikan larutan surfaktan tidak membentukendapan atau gelembung dan larutan yang dihasilkan sempurna. Untuk pengujian densitas,digunakan densitometer DMA-4100 untuk mengukur densitas larutan surfaktan AOS dan ALS padasuhu 60° dan 80 °C untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap massa jenis. Uji viskositas dilakukanuntuk mengukur viskositas larutan surfaktan pada suhu yang sama. Kemudian dilakukan uji perilakufasa dengan mencampurkan larutan surfaktan dan minyak lalu dimasukkan ke dalam oven pada suhu60° dan 80°C selama 14 hari hingga diperoleh emulsi yang stabil. Uji tegangan antar muka dilakukanuntuk mengukur tegangan antar muka surfaktan pada suhu 60°C untuk mengetahui pengaruh suhuterhadap tegangan antar muka. Terakhir, coreflooding dilakukan untuk mengetahui berapa banyakminyak yang diperoleh dari batu pasir setelah injeksi surfaktan. Hasil studi menunjukkan dampaksurfaktan AOS dan ALS pada batupasir serta mengurangi tegangan antarmuka antara minyak danair di reservoir. Nilai tegangan antar muka yang direkomendasikan untuk perolehan minyak yanglebih efektif adalah 10-3 dyn/cm.Pada uji coreflooding, Konsentrasi surfaktan ALS yang samamencapai tingkat perolehan kembali sebesar 30,83%. Hal ini menunjukkan bahwa surfaktan ALSlebih efektif dalam perolehan recover factor

T The decline in oil production in oil fields presents a significant challenge as the demand forpetroleum energy increases. One method to enhance oil production is by using surfactants inEnhanced Oil Recovery (EOR). This study tested two types of surfactant solutions, namely AOS(alpha olefin sulfonate) and ALS (ammonium lauryl sulfate), each with five differentconcentrations: 0.5%, 0.7%, 0.9%, 1.1%, and 1.3%, and a salinity of 9000 ppm. Surfactants werechosen for their ability to reduce interfacial tension. The study involved phase behavior testing toassess foam stability over 14 days at temperatures of 60°C and 80°C, and to determine the oilrecovery value from the surfactant solutions used. AOS surfactant was made from AOS powder,while ALS surfactant was made from liquid surfactant, then mixed with brine solution with asalinity of 9000 ppm. The testing stages included compatibility tests, density tests, viscosity tests,interfacial tension tests, adsorption tests, and core flooding tests. The compatibility test wasconducted to ensure that the surfactant solution did not produce sediment or foam, resulting in aperfect solution. The density test used a DMA-4100 densitometer to measure the density of AOSand ALS surfactant solutions at 60°C and 80°C to determine the effect of temperature on density.The viscosity test was conducted to determine the viscosity of the surfactant solution at the sametemperature. Next, the phase behavior test was conducted by mixing the surfactant solution andoil, then placing it in an oven at 60°C and 80°C for 14 days to obtain a stable emulsion. Theinterfacial tension test was conducted to measure the interfacial tension of the surfactant at 60°Cto determine the effect of temperature on interfacial tension. Finally, the core flooding test wasconducted to determine the amount of oil recovered from sandstone rock after surfactant injection.The results showed the effects of AOS and ALS surfactants on sandstone rock and their ability toreach the critical micelle concentration (CMC) to reduce interfacial tension between oil and waterin the reservoir. The recommended interfacial tension value is 10^-3 dyne/cm for more effective oilrecovery. In the core flooding test, AOS surfactant at a concentration of 1.3% and a salinity of9000 ppm reached the CMC with a recovery factor of 1.82% and an interfacial tension of0.8212077 dyne/cm. ALS surfactant at the same concentration achieved a recovery factor of30.83%, indicating that ALS surfactant is more effective in sweeping sandstone rock.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?