DETAIL KOLEKSI

Analisis perhitungan saturasi air formasi menggunakan metode simandoux dan Indonesia pada sumur a lapangan b

5.0


Oleh : Rakhmadyanita Nabila Khairunisa

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Puri Wijayanti

Pembimbing 2 : Sigit Rahmawan

Kata Kunci : saturasi air, metode Simandoux, metode Indonesia, penilaian formasi.

Status Posting : In Pres

Status : Lengkap

L Lapangan B merupakan lapangan yang terletak di Sorong, Papua Barat yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu salah satunya adalah lapisan A yang memproduksikan zona hidrokarbon. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung nilai dari saturasi air dan kemudian dilakukan penentuan metode perhitungan saturasi air yang paling cocok untuk digunakan. Pada lapisan A. Penelitian dilakukan dengan menganalisis log secara kualitatif dan kuantitatif dengan cara menggunakan software Interactive Petrophysics. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan tujuan untuk menentukan lithology formasi dan juga menentukan zona hidrokarbon. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan tujuan untuk melakukan perhitungan dari volume shale, porositas, temperature formasi, resistivitas air formasi, dan juga saturasi air. Perhitungan saturasi air pada lapisan A lapangan B ini akan dilakukan menggunakan dua metode yaitu metode Simandoux dan metode Indonesia. Metode Simandoux ini dapat digunakan pada formasi dengan kandungan shale sebesar 5-30% dan untuk formasi yang kandungan shale lebih dari 30% dapat menggunakan perhitungan metode Indonesia. Dalam perhitungan ini volume shale yang didapat pada ketiga zona ada 48%, 81%, dan 60%. Penentuan zona prospek ini dibagi menjadi 3 kedalaman yaitu zona A-01B dengan kedalaman 2134 – 2156, A-02B dengan kedalaman 2184 – 2217, dan A-03B dengan kedalaman 2228 - 2276 . Setelah dilakukan perhitungan saturasi air pada sumur 1 secara berturut-turut didapat hasil yaitu sebesar 70% untuk zona A-01B, 74% untuk zona A-02B, dan 41% untuk zona A-03B dengan metode Simandoux. Kemudian untuk saturasi air pada sumur A-01B, A-02B, A-03B secara berturut-turut menggunakan metode Indonesia didapat hasil yaitu sebesar 58.2%, 58.3%, dan 46% Setelah dilakukan perhitungan saturasi air menggunakan kedua metode tersebut kemudian dapat disimpulkan bahwa metode yang paling cocok untuk lapisan A lapangan B adalah metode Indonesia karena parameter dari metode Indonesia lebih mendekati karakteristik dari batuan pada lapisan A, nilai vshale kedalaman ini lebih dari 30%, dan juga validasi nilai saturasi tidak jauh dari data core.

F Field B is a field located in Sorong, West Papua which consists of several layers, one of which is layer A which produces hydrocarbon zones. This study was conducted to calculate the value of water saturation and then determine the most suitable water saturation calculation method to be used. The research was conducted by analyzing the log qualitatively and quantitatively using Interactive Petrophysics software. Qualitative analysis was carried out with the aim of determining the formation lithology and also determining the hydrocarbon zone. Quantitative analysis was conducted to calculate shale volume, porosity, formation temperature, formation water resistivity, and water saturation. The calculation of water saturation in layer A of field B will be carried out using two methods, namely the Simandoux method and the Indonesian method. The Simandoux method can be used in formations with a shale content of 5-30% and for formations with a shale content of more than 30% can use the Indonesian method calculation. In this calculation, the volume of shale obtained in the three zones is 48%, 81%, and 60%. The determination of the prospect zone is divided into 3 depths, namely zone A-01B with a depth of 2134 - 2156, A-02B with a depth of 2184 - 2217, and A-03B with a depth of 2228 - 2276. After calculating the water saturation in well 1, the results are 70% for zone A-01B, 74% for zone A-02B, and 41% for zone A-03B using the Simandoux method. Then for water saturation in wells A-01B, A-02B, A-03B successively using the Indonesian method, the results are 58.2%, 58.3%, and 46%. After calculating the water saturation using the two methods, it can be concluded that the most suitable method for layer A of field B is the Indonesian method because the parameters of the Indonesian method are closer to the characteristics of the rock in layer A, the vshale value at this depth is more than 30%, and also the validation of the saturation value is not far from the core data.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?