Pengolahan limbah cair tahu Kawasan Semanan menggunakan koagulan alami biji trembesi (samanea saman)
S Salah satu penyumbang utama pencemaran air adalah industri tahu, terutama di kawasan Semanan, Jakarta Barat, yang membuang limbah cair tanpa pengolahan. Air limbah tahu mengandung bahan organik tinggi yang dapat menyebabkan peningkatan BOD, COD, TSS dan kekeruhan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas biji trembesi sebagai koagulan alami dalam mengolah limbah cair industri tahu. Metode penelitian terdiri dari percobaan jartest dengan variasi dosis koagulan (1, 1,5, 2 gr/L), ukuran butiran koagulan (80 mesh dan 100 mesh), waktu flokulasi (10 menit, 20 menit, 30 menit) dan variasi pH (5-6), serta percobaan di reaktor batch dengan dosis 2 mg/L, mesh 80, waktu flokulasi 30 menit dan pH 6. Pada percobaan jartest, koagulan biji trembesi mampu menurunkan kadar kekeruhan, TSS, BOD, dan COD secara signifikan. Parameter TSS dengan kadar awal 325 mg/L turun 48% menjadi 170 mg/L, parameter COD dengan kadar awal 2.143 mg/L turun 88% menjadi 248 mg/L, parameter BOD turun 83% dari kadar awal 600 mg/L menjadi 100 mg/L, dan parameter kekeruhan turun 45% dari kadar awal 271 NTU menjadi 150 NTU. Percobaan reaktor batch bisa menurunkan kadar TSS menjadi 170 mg/L, COD menjadi 225,6 mg/L, BOD menjadi 100 mg/L dan kekeruhan menjadi 150 NTU. Parameter TSS, BOD, dan COD sudah memenuhi baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5/2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan biji trembesi sebagai koagulan alami terbukti efektif dalam mengurangi parameter pencemar dalam air limbah tahu dan dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan di kawasan industri tahu.
O One of the main contributors to water pollution is the tofu industry, especially in the Semanan area of West Jakarta, which discharges liquid waste without treatment. Tofu wastewater contains high organic matter which can cause an increase in BOD, COD, TSS and high turbidity. This study aims to test the effectiveness of trembesi seeds as a natural coagulant in treating tofu industry wastewater. The research method consists of jartest experiments with variations in coagulant dosage (1, 1.5, 2 gr/L), coagulant grain size (80 mesh and 100 mesh), flocculation time (10 minutes, 20 minutes, 30 minutes) and pH variations (5-6), as well as experiments in batch reactors with a dosage of 2 mg/L, mesh 80, flocculation time 30 minutes and pH 6. In the jartest experiment, trembesi seed coagulant was able to significantly reduce turbidity, TSS, BOD, and COD levels. The TSS parameter with an initial level of 325 mg/L decreased 48% to 170 mg/L, the COD parameter with an initial level of 2,143 mg/L decreased 88% to 248 mg/L, the BOD parameter decreased 83% from the initial level of 600 mg/L to 100 mg/L, and the turbidity parameter decreased 45% from the initial level of 271 NTU to 150 NTU. The batch reactor experiment can reduce TSS levels to 170 mg/L, COD to 225.6 mg/L, BOD to 100 mg/L and turbidity to 150 NTU. TSS, BOD, and COD parameters have met the quality standards of the Minister of Environment Regulation No. 5/2014 concerning Wastewater Quality Standards. This study shows that the use of trembesi seeds as a natural coagulant is effective in reducing pollutant parameters in tofu wastewater and can help reduce environmental pollution in the tofu industry area.