DETAIL KOLEKSI

Perencanaan kebutuhan bahan baku dengan metode multi item joint replenishment order dan perancangan layout serta sistem informasi gudang pada PT. Surya Toto Indonesia


Oleh : Endra Rachmawan

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Didien Suhardini

Subyek : Raw materials;Supply and demand

Kata Kunci : information Systems, warehouse, planning, PT. Surya Toto Indonesia, production control, quality cont

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_STI_06301070_Halaman-Judul.pdf 18
2. 2005_TA_STI_06301070_Lembar-Pengesahan.pdf 2
3. 2005_TA_STI_06301070_Bab-1_Pendahuluan.pdf 7
4. 2005_TA_STI_06301070_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2005_TA_STI_06301070_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2005_TA_STI_06301070_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2005_TA_STI_06301070_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2005_TA_STI_06301070_Bab-6_Perancangan-Sistem-Informasi.pdf
9. 2005_TA_STI_06301070_Bab-7_Implementasi-Program.pdf
10. 2005_TA_STI_06301070_Bab-8_Analisa-Data.pdf
11. 2005_TA_STI_06301070_Bab-9_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 4
12. 2005_TA_STI_06301070_Daftar-Pustaka.pdf 2
13. 2005_TA_STI_06301070_Lampiran.pdf

G Gudang bahan baku PT. Surya Toto Indonesia menghadapi masalah perencanaan persediaan bahan baku yang kurang efisien. Selain itu desain layout gudang dan petak penyimpanan yang barn perlu dilakukan untuk memudahkan perpindahan bahan baku dan menjaga kualitas bahan baku. Perancangan sistem informasi juga perlu dibuat untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja serta mempercepat penyampaian informasi dan pembuatan laporan perusahaan .Pada PT. Surya Toto Indonesia terdapat tujuh kelompok bahan baku yang digolongkan berdasarkan jenis supplier atau ekspedisinya. Berdasarkan kondisi gudang dan bahan baku di perusahaan tersebut maka metode persediaan usulan yang digunakan adalah metode Multi Item Joint Replenishment Order. Hasil akhir dari perhitungan dengan metode persediaan tersebut diperoleh pemesanan optimal perperiode untuk supplier lokal yaitu 35,77 pertahun; Malaysia sebanyak 14,67 pertahun; Thailand dan Vietnam sebanyak 9,08 pertahun; China dan Korea sebanyak 6,85 pertahun; India sebanyak 6,79 pertahun ; Jepang sebanyak 6,61 pertahun; terakhir France dan England sebanyak 5,70 pertahun . Untuk lebih mengoptimalkan hasil yang didapat maka tahapan selanjutnya adalah mernvariasikan siklus pemesanan dari tiap jeni s barang dalam kelompok bahan baku yang sama dengan menggunakan perhitungan Silver\'s Algorithm. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa perhitungan sebelumnya dengan Multi Item Joint Replenishment Order sudah optimaLUntuk perancangan layout gudang, hal pertama yang dilakukan adalahmenghitung jumlah petak penyimpanan bahan baku dengan menggunakan persediaan berdasarkan metode usulan . Hasil optimum yang diperoleh yaitu sebanyak 73 petak. Selanjutnya menghitung luas area gudang yang dibutuhkan, dan mengajukan usulan desain penutup petak. Berdasarkan jurnlah petak yang baru, diperoleh pengurangan luasarea gudang yaitu dari 12.673,32 m2 rnenjadi 8.533,72 m2. Sedangkan untuk usulandesain penutup petak dianggap layak dan bisa diterapkan apabila nilai manfaat tambahan berdasarkan kebijakan perusahaan dalarn bentuk rupiah adalah lebih besar dari Rp. 33.786.166,85 setiap tahunnya. Untuk memudahkan pengaturan dan penyimpanan bahan baku dilakukan pemberian kode letak gudang dan bahan baku serta penggunaan metode popularity untuk menentukan posisi peletakkannya .Langkah terakhir dalam menyelesaikan masalah pergudangan tersebut adalahmelakukan perancangan sistem informasi dengan menggunakan System Development Life Cycle yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi. Dari tahapan tersebut diperoleh DFD level 1 sebanyak 3 kelompok dan ERD dengan 24 tabel yang berarti bahwa program tersebut terdiri dari 24 database dengan 18 entity dan 6 output. Sistem informasi yang dibuat terdiri dari 6 menu utama dengan 8 printout yang terdiri dari 3 laporan dan 5 listing data.

T The storage ofPT. Surya Toto Indonesia faces a problem which is inefficiency in inventory planning. Beside that, the new layout design of the storage and basin needs to be done to ease the movement of raw materials and to maintain the quality of materials. The information system should also be made to improve the work\'s efficiency and effectively in addition to speed up the information forwarding and to make the company\'s report .PT. Surya Toto Indonesia classified raw materials into seven groups based onthe type of supplier or expedition. Based on the condition of the storage and raw materials in the company, the proposed inventory method is Multi Item Joint Replenishment Order. From the final result of the inventory method obtai ned an optimal order for local suppliers per-period which is 35,77 a year; Malaysia 14,67 a year; Thailand and Vietnam 9,08 a year; China and Korea 6,85 a year; India 6,79 a year; Japang 6,61 a year; and the last France and England 5,70 a year. To optimize the result, the next step is to vary the purchase cycle from each product in the same group of raw materials, by using Silver\'s Algorithm calculation . From the result of the calcul ation, it is know that previous calculation , which is Multi Item Joint Replenishment Order already optimaLTo design the layout of the storage, the first thing to do is counting the amountof basin using the proposed inventory method . The optimal result is 73 basin in the storage. The next step is calculating storage area that is needed , and propose the design of the storage lid. Based on the new amount of storage, obtained a reduction of thestorage area from 12.673,32 m2 to 8.533,72 m2 The proposed storage lid design isaccepted and can be implemented if the added value based on the company \'s policy represent in rupiah is bigger than Rp. 33.786. 166,85 every year. To make the arrangement and raw material storage easier, a coding of the storage place\'s position and item of raw material furthermore the use of popularity method is conducted .The final step in finishing that storage problem is by planning an information system with System Development Life Cycle which consist of planning, analysis, designing and implementation. From that step, a level 1 DFD containing 3 groups and ERD with 24 tables were obtained. The tables mean that the program consist of 24 database with 18 entities and 6 outputs. The information system consists of 6 mam menus with 8 printout containing 3 reports and 5 data listing.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?