DETAIL KOLEKSI

Penjadwalan produksi menggunakan algoritma particle swarm optimization-earliest due date (pso-edd) untuk mengurangi tardiness melalui theory of constraint (toc) pada lini non-nugget PT. Dagsap Endura Eatore


Oleh : Dini Affina K

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Parwadi Moengin

Subyek : Production scheduling

Kata Kunci : theory of constraint, flow shop scheduling, minimize tardiness, particle swarm optimization, earlies

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TA_STI_06310064_Halaman-Judul.pdf
2. 2014_TA_STI_06310064_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2014_TA_STI_06310064_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2014_TA_STI_06310064_Bab-2_Landasan-Teori.pdf
5. 2014_TA_STI_06310064_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2014_TA_STI_06310064_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2014_TA_STI_06310064_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2014_TA_STI_06310064_Bab-6_Analisis-Hasil.pdf
9. 2014_TA_STI_06310064_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2014_TA_STI_06310064_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2014_TA_STI_06310064_Lampiran.pdf

P PT. Dagsap Endura Eatore adalah perusahaan yang bergerak di dalam industri makanan. Seluruh produk yang diproduksi oleh PT. Dagsap Endura Eatore dapat dikategorikan sebagai Perishable Items, yaitu benda atau bahan baku yang dapat berkurang nilai dan kualitasnya dengan berjalannya waktu. Daging sapi yang digunakan sebagai bahan baku utama memiliki batas kedaluwarsa di atas 24 jam mulai dari proses Weighing hingga proses Mixing, dan selama batas tersebut daging sapi disebut sebagai Perishable Items. PT. Dagsap Endura Eatore memiliki dua buah lini produksi, yaitu lini nugget dan lini non-nugget. Pada lini non-nugget, perusahaan sering mengalami keterlambatan pengiriman produk jadi kepada customer. Hal ini disebabkan oleh terjadinya penumpukan produk setengah jadi di lini tersebut dan metode penjadwalan perusahaan yang masih menggunakan aturan First Come First Served (FCFS) dalam memproses permintaan. Saat ini jumlah tardiness dari penjadwalan perusahaan adalah sebesar 11 hari dengan jumlah tardy job sebanyak 4 job. Pendekatan Theory of Constraint (TOC) digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang menjadi kendala dalam sistem produksi. Melalui pendekatan TOC, diketahui bahwa terdapat tiga stasiun kerja yang merupakan bottleneck-CCR yaitu stasiun kerja Filling, Slicing, dan Packing. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menambah time buffer di stasiun kerja Filling sebanyak 12.54 jam, di stasiun kerja Slicing diberikan time buffer sebesar 0.84 jam, dan di stasiun kerja Packing diberikan time buffer sebesar 14.28 jam. Time buffer dipenuhi dengan pemberian overtime di hari Sabtu. Untuk menyelesaikan masalah keterlambatan setelah penambahan time buffer, seluruh stasiun kerja pada lini non-nugget dijadwalkan kembali menggunakan algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) untuk mendapatkan sequencing yang paling optimal dan Particle Swarm Optimization-Earliest Due Date (PSO-EDD) untuk meminimasi tardiness. Dengan algoritma PSO-EDD, diperoleh jumlah tardiness sebesar 2 hari dan jumlah tardy job sebanyak 2 job dengan sequencing J1 — J4 —J3 — J2. Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah tardiness berkurang hingga 81.81 % dan jumlah tardy job berkurang sebanyak 50% dari kondisi awal perusahaan. Dikarenakan perhitungan dengan algoritma tidak dapat mengeliminasi keterlambatan yang terjadi hingga tuntas, maka diusulkan untuk melakukan pengevaluasian dalam menentukan due date pada job ketiga dan keempat.

P PT. Dagsap Endura Eatore is a company' engaged in the food industry. All products manufactured by PT. Dagsap Endura Eatore are categorized as Perishable Items, which means those that worsen in quality over time, and become lesser in value. The beef that is used as the main ingredient has expired limit after 24 hours, from the Weighing process to the Mixing process. Within the 24 hour limit, the beef is called Perishable Items. PT Dagsap Endura Eatore has two production lines, which are nugget line and non-nugget line. The company often experienced delays in delivering finished goods in non-nugget line. This is caused by the accumulation of semi-finished products within the line, and the company still applies First Come First Served (FCFS) sequencing in processing the demands. The current sum of tardiness that occurred is 11 days with 4 jobs tardy. Theory of Constraint (TOC) is used to identify the problems that are constraining the production system. Through the TOC approach, three work stations are identified as bottleneck-CCR which are Filling, Slicing, and Packing station. Time buffer is given for each bottleneck-CCR stations. For Filling station given the time buffer of 12.54 hours, for Slicing station given the time buffer of 0.84 hour, and for Packing station given the time buffer of 14.28 hours. The given time buffers are fulfilled by giving overtime on Saturday. To eliminate the tardiness after the addition of the time buffers , all work stations are re-scheduled using Particle Swarm Optimization (PSO) algorithm to obtain the optimal sequencing and Particle Swarm Optimization-Earliest Due Date (PSO-EDD) algorithm to minimize tardiness. PSO-EDD algorithm generates the sum of tardiness of 2 days with 2 jobs tardy with sequencing J1 — J4 — J3 — J.2. This indicates that, compared to the company's current state, the sum of tardiness is reduced by 81.81% and the tardy jobs are reduced by 50%. Because the calculation with the algorithm still cannot eliminate all the tardiness occurred, then it is proposed to do evaluation in determining due date on the third and fourth job.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?