I Industri sablon rumahan umumnya membuang air limbah langsung ke drainase tanpa diproses terlebih dahulu. Dengan memanfaatkan limbah tongkol jagung akan mengurangi jumlah limbah yang ada di lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penyisihan yang optimum menggunakan tongkol jagung dalam menyisihkan logam berat tembaga (Cu) dan zat warna yang meliputi variasi kecepatan pengadukan, berat adsorben, dan waktu kontak. Motede penelitian yang dilakukan dengan metode batch menggunakan jartest. Pembuatan adsorben menggunakan tongkol jagung dikeringkan dan dikarbonisasi dengan menggunakan tanur pada suhu 500°C selama 50 menit hingga menjadi bubuk arang. Setelah proses karbonisasi, bubuk arang diaktifkan menggunakan H2SO4 konsentrasi 5% selama 24 jam. Proses adsorpsi logam berat tembaga (Cu) dilakukan dengan variasi kecepatan sebesar 50, 75, 100, 125, dan 150 rpm, variasi waktu kontak sebesar 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105 dan 120 menit, dan variasi berat sebanyak 8, 10,12, 14, 16, dan 18 gram. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa kondisi optimum dengan efisiensi penyisihan logam berat tembaga (Cu) sebesar 99,73% dengan konsentrasi akhir sebesar 0,005 mg/L didapatkan saat kecepatan pengadukan sebesar 125 rpm, waktu kontak sebesar 15 menit, dan berat adsorben kondisi optimum sebanyak 12 gram dengan waktu kontak 45 menit didapatkan efisiensi penyisihan logam berat sebesar 99,74% dengan konsentrasi akhir sebesar 0,005 mg/L. Pada penyisihan zat warna menggunakan adsorben tongkol jagung pada kondisi optimum diperoleh pada kecepatan pengadukan 125 rpm dengan waktu kontak 90 menit dengan efisiensi penyisihan sebesar 99,86% dengan konsentrasi akhir sebesar 0,012 mg/L dan kondisi optimum pada berat adsorben tongkol jagung sebanyak 18 gram dengan waktu kontak 15 menit memiliki efisiensi penyisihan sebesar 99,97% dengan konsentrasi akhir 0,008 mg/L. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa adsorben tongkol jagung efektif dalam menyisihkan zat warna air limbah sablon.