P PT. Kaloka Binangun yang terletak di Gunung Putri, Jawa Barat merupakan perusahaanyang bergerak dibidang paper pallet. Permasalahan yang dihadapi oleh PT.Kaloka Binagunadanya produk cacat sampai di tangan konsumen sebanyak 20,80%. Hal tersebut disebabkan olehkelalaian operator dalam proses produksi paper pallet. Cacat yang ditimbulkan berupa robek,bolong dan hancurnya paper pallet saat digunakan oleh konsumen. Hal ini yang menjadi alasandilakukannya penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama penyebabhuman error serta proses apa yang memiliki nilai Human Error Probability terbesar. Selanjutnyadiberikan usulan perbaikan untuk mengurangi terjadinya Human Error pada proses produksisehingga dapat mengurangi jumlah produk cacat. Pada tahap awal dilakukan penguraian danpengklasifikasian tugas menggunakan Hierarchical Task Analysis (HTA). Selanjutnyamenggunakan metode Systematic Human Error Reduction and Prediction (SHERPA) untukmengidentifikasi error dalam produksi paper pallet serta solusinya. Metode yang digunakanselanjutnya adalah Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) untuk penilaianHuman Error Probability. Kemudian menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untukmenguraikan akar penyebab masalah dari pekerjaan yang memiliki nilai Human ErrorProbability terbesar. Hasil dari metode SHERPA terdapat 11 task yang termasuk high probabilitydan 7 diantaranya terdapat proses pengeleman. Hasil perhitungan metode HEART menunjukkannilai Human Error Probability terbesar yaitu pada proses pengeleman gabungan bottom dan kaki,dengan nilai HEP 0,9702. Hal tersebut terjadi dikarenakan pengolesan lem yang terlalu tebal dantidak merata, menyebabkan produk paper pallet sulit mengering sempurna. Selanjutnyapermasalahan pengeleman bottom dengan kaki diuraikan dengan menggunakan FTA. Dari HasilFTA, dapat disimpulkan faktor penyebab cacatnya produk paper pallet dikarenakan kesalahanoperator dalam pengolesan lem, dengan nilai probabilitas Top Event 0.5394. Usulan perbaikanuntuk mengurangi terjadinya human error pada proses pengeleman yaitu membuat StandarOperasional Prosedur yang sistematis dan merancang ulang kuas untuk pengolesan lemmenggunakan metode AHOQ. Hasil dari usulan perbaikan kemudian diimplementasikanlangsung dan dapat disimpulkan setelah implementasi, tidak adanya lagi keluhan produk cacatdari konsumen.