DETAIL KOLEKSI

Pemanfaatan mikroalga tropis dalam lingkungan yang terkontrol sebagai bahan baku biodiesel

2.0


Oleh : Istikhomah Putri Ayuwaningsih

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Astri Rinanti

Pembimbing 2 : Melati Ferianita Fachrul

Subyek : Utilization of abundance of microalgae populations in the waters;Management of the environment

Kata Kunci : ,icroalgae, Lipid, biodiesel, transesterification

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_STL_082001400035_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_STL_082001400035_Bab-1.pdf
3. 2018_TA_STL_082001400035_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_STL_082001400035_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_STL_082001400035_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_STL_082001400035_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_STL_082001400035_Daftar-pustaka.pdf
8. 2018_TA_STL_082001400035_Lampiran.pdf

T Tujuan penelitian ini untuk mengkaji potensi mikroalga Chlorella sorokiniana, Scenedesmus obliquus, dan Monoraphidium sp. dalam bentuk kultur campuran sebagai bahan baku biodiesel, menganalisis pengaruh pH dan urea sebagai sumber nitrogen (N) terhadap produktivitas lipid, dan menentukan karakterisitik biodiesel yang dihasilkan secara kualitatif. Pada penelitian ini, kultur campuran dikultivasi dengan teknik kultur batch secara bertahap dalam photobioreaktor bervolume 0,5 L, 1,0 L, 1,5 L, dan 30 L. Kondisi operasional penelitian ini diatur sebagai berikut: pH 8, suhu 27oC, dan pencahayaan secara kontinyu dengan intensitas cahaya 3500 lux. Urea divariasikan sebanyak 0,0; 0,5; 1,0 gram. Setelah diperoleh jumlah urea optimum yang menghasilkan lipid paling tinggi maka kultivasi dilanjutkan dengan melakukan variasi pH, yaitu 7,0; 7,5; 8,5. Selama proses kultivasi, pengukuran densitas optik dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Analisis kadar lipid dan berat kering mikroalga pada fase eksponensial dilakukan dengan Metode Bligh and Dyer. Perolehan biodiesel dihasilkan dari proses transesterifikasi tanpa melewati proses ekstraksi, kemudian kandungan asam-asam lemak dalam biodiesel tersebut diidentifikasi menggunakan alat Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC MS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi optimum terjadi pada pH 8, suhu 27oC, dan intensitas cahaya 3500 lux menggunakan teknik kultur batch dalam photobioreaktor 1,0 L dan waktu pemanenan pada fase eksponensial, yaitu pada hari ke-9. Pada kondisi tersebut diperoleh berat kering tertinggi, yaitu 0,26% (w/w). Kandungan lipid tertinggi sebesar 36,35 %(w/w) terjadi pada perlakuan penambahan urea sebanyak 0,5 gram (50% dari normal). Hasil tersebut menunjukkan semakin rendah penambahan urea maka semakin tinggi kadar lipid yang diperoleh. Hasil uji analisis GC MS menunjukkan bahwa terdapat 3 kandungan asam lemak dari 5 asam lemak yang umumnya terkandung dalam biodiesel, yaitu asam linoleat sebesar 19,35%, asam palmitat sebesar 15,06%, dan asam linolenat sebesar 6,32%. Dengan demikian, penelitian ini memberikan informasi bahwa ketiga jenis mikroalga tropis yang berasal dari microalgal blooming dalam kultur campuran berpotensi sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan biodiesel tanpa melalui proses ekstraksi. Pengurangan jumlah urea sebagai sumber nitrogen hingga 50% dapat meningkatkan kandungan lipid yang terdapat di dalam kultur campuran tersebut.

T The aim of this research is to study the potential of mixed culture of microalgae consisting of Chlorella sorokiniana, Scenedesmus obliquus, and Monoraphidium sp. as a raw material for biodiesel, to analyze the effect of pH and urea as nitrogen (N) source on lipid productivity, and to determine the characteristics of biodiesel produced qualitatively. In this research, mixed cultures were cultivated by batch culture system in stages in a 0.5 L, 1.0 L, 1.5 L, and 30.0 L photobioreactor. The operational conditions of this research were carried out at pH 8.0, temperature 27 oC, and continuous lighting with light intensity 3500 lux. Urea as nitrogen source is varied as much 0.0; 0.5; 1.0 grams. After obtaining the optimum amount of urea which produces the highest lipid, then the cultivation is continued by varying pH at 7,0; 7,5; 8,5. During the cultivation process, analysis of optical density were carried out using UVVis Spectrophotometre. The Bligh and Dyer method is performed to analyze lipid content and dry weight of microalgae in the exponential phase. The acquisition of biodiesel is produced from transesterification process without going through extraction process, then the fatty acids content in biodiesel was identified using Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS) method. The results of this study indicate that the optimum conditions occurs at pH 8.0, temperature 27 oC, and light intensity 3500 lux using batch culture system in a 1.0 L photobioreactor and the harvest time in the exponential phase on day 9. Under these conditions, the highest dry weight is obtained 0,26% (w/w). The highest lipid content is 36,35 %(w/w) in the addition of 0.5 grams urea (50% of normal). This research concludes that the higher the addition of urea, the lower the lipid content obtained. The results of the analysis of GC MS showed that there were 3 of 5 fatty acids which are contained in biodiesel generally, namely linoleic acid as much 19.35%, palmitic acid as much 15.06%, and linolenic acid as much 6.32%. Thus, this study provides information that 3 tropical microalgaes derived from microalgal blooming in mixed cultures have the potential as alternative raw materials in the production of biodiesel without going through extraction process. A reduction amount of urea as nitrogen source up to 50% could increase the lipid content contained in that mixed cultures.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?