DETAIL KOLEKSI

Evaluasi degradasi mangrove bagi upaya restorasi lanskap kawasan Pesisir kecamatan Tugu, Semarang Utara

2.0


Oleh : Dwiki Rifarian

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Arwindrasti B.K.

Pembimbing 2 : Ina Krisantia

Subyek : Landscape restoration

Kata Kunci : mangrove, degradation, restoration, coastal, tidal floods

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_AL_PRE_081001400022_Halaman--Judul.pdf
2. 2018_TA_AL_PRE_081001400022_Bab_1.pdf 7
3. 2018_TA_AL_PRE_081001400022_Bab_2.pdf 11
4. 2018_TA_AL_PRE_081001400022_Bab_3.pdf 5
5. 2018_TA_AL_PRE_081001400022_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_AL_PRE_081001400022_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_AL_PRE_081001400022_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2018_TA_AL_PRE_081001400022_Lampiran.pdf

H Hutan mangrove merupakan kawasan konservasi karena berfungsi sebagai daerah pelindung pantai untuk menahan abrasi pantai dan banjir. Saat ini, hutan mangrove telah mengalami degradasi/penurunan luas akibat dialihfungsikan sebagai daerah pertambakan dan kawasan permukiman. Hal tersebut menimbulkan permasalahan pada kawasan pesisir seperti banjir rob. Salah satu Kota di Indonesia yang mengalami permasalahan banjir rob adalah Kota Semarang. Banjir rob pada Kota Semarang terjadi akibat adanya pembangunan yang menimbulkan perubahan peruntukan lahan pada kawasan pesisir seperti pada Kecamatan Tugu dimana ekosistem hutan mangrove dialihfungsikan menjadi kawasan pertambakan, permukiman, industri, dan pelabuhan. Upaya yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan banjir rob pada Kota Semarang adalah dengan melakukan restorasi untuk mengembalikan fungsi awal hutan mangrove sebagai daerah pelindung pantai. Sebelum melakukan restorasi terlebih dahulu dilakukan penelitian berupa evaluasi kesesuaian lahan pada Kecamatan Tugu bagi mangrove. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif terhadap variabel-variabel yang digunakan seperti jenis tanah, tingkat salinitas, dan tingkat pasang surut air laut. Hasil penelitian akan menghasilkan kriteria dalam penetapan area-area pada lokasi penelitian yang terpilih dan pengembangan konsep pererencanaan terkait dengan upaya restorasi yang dilakukan.

M Mangrove forests are conservation area because they function as coastal protection areas to resist coastal abrasion and flooding. At present, mangrove forests have experienced extensive degradation/wide decline due to land use conversion as aquaculture areas and residential areas. This causes problems in coastal areas such as tidal floods. One of the cities in Indonesia that experienced the problem of tidal floods was the Semarang City. Tidal floods in the city of Semarang occur due to the development that causes changes in land use in coastal areas such as Tugu District where mangrove forest ecosystems are converted into aquaculture, residential, industry, and port areas. Efforts to be made in overcoming the problem of tidal floods in the Semarang City is to make restoration to restore the early function of mangrove forests as coastal protection areas. Before conducting the restoration, a research was conducted in the form of land suitability evaluation in Tugu District for mangroves. The research method used is quantitative descriptive method for the variables used such as soil type, salinity level, and tide level. The results of the research will produce criteria in determining the areas of the selected research location and developing planning concepts related to the restoration efforts undertaken.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?