K Kegiatan operasi pemboran migas dilakukan tidaklah selalu berjalan denganlancar seperti yang diharapkan. Adakalanya terjadi masalah-masalah yangmengganggu operasi pemboran dan akan menimbulkan kerugian. Salah satupermasalahan yang terjadi pada operasi pemboran di sumur OG-ST lapangan EZyaitu pipa terjepit (stuck pipe). Pada saat terjadinya pipa terjepit segala usaha untukmelepaskan harus dilakukan secara cepat. Evaluasi masalah terjepitnya rangkaianpipa bor dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rangkaianpipa bor terjepit, kronologis terjepitnya rangkaian pipa bor, dan metode-metodeyang digunakan untuk mengatasi masalah ini. Menentukan penyebab terjepitnyarangkaian pipa bor pada sumur OG-ST ini dilakukan dari beberapa evaluasi yaituevaluasi terhadap tekanan formasi, tekanan hidrostatik, perbedaan tekanan,rheology fluida pemboran dan terakhir evaluasi terhadap penanggulangan stuckpipe. Pada sumur OG-ST ini metode-metode yang digunakan untuk mengatasimasalah pipa terjepit adalah dengan jar-up & jar-down sebanyak 12 kali selama 4jam namun rangkaian belum berhasil dibebaskan, kemudian dilanjutkan denganWOP (work on pipe) secara berulang-ulang bersamaan dengan metode perendamanmenggunakan desco pill sebanyak 85 bbl selama 21,5 jam belum berhasil juga.Maka dilakukanlah pekerjaan fishing selama 120 jam dengan menggunakan screwin sub tetapi tidak berhasil juga untuk membebaskan rangkaian pipa yang terjepit.Dikarenakan permasalahan pipa terjepit yang terjadi pada sumur OG-ST lapanganEZ ini belum berhasil dibebaskan dengan semua metode, maka ditangani dandiselesaikan dengan melakukan sidetrack pada kedalaman 2615 ftTVD/4810 ftMDuntuk melanjutkan pemboran. Setelah dilakukan beberapa evaluasi, ternyata yangmenjadi penyebab terjepitnya rangkaian pipa bor pada sumur OG-ST ini adalahadanya penurunan tekanan hidrostatik secara signifikan yang mengakibatkanstabilitas lubang bor terganggu dan terjadinya collapse pada lapisan shale tersebutsetelah ter-exposed seawater selama ± 18 jam.