DETAIL KOLEKSI

Evaluasi emisi gas buang dari cerobong proses melting dengan parameter N02 dan CO terhadap kualitas udara ambien (studi kasus PT. ASTRA OTOPARTS Tbk, Divisi NUSA METAL Jakarta Utara)

5.0


Oleh : Risma Martikasari

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Bambang lswanto

Pembimbing 2 : Asih Wijayanti

Subyek : Air quality;Automobiles - Motors - Exhaust gas

Kata Kunci : aluminium melting, flare emission gas, dispersion gas

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2004_TA_TL_08200063_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2004_TA_TL_08200063_Bab-1.pdf 4
3. 2004_TA_TL_08200063_Bab-2.pdf
4. 2004_TA_TL_08200063_Bab-3.pdf
5. 2004_TA_TL_08200063_Bab-4.pdf
6. 2004_TA_TL_08200063_Bab-5.pdf
7. 2004_TA_TL_08200063_Bab-6.pdf
8. 2004_TA_TL_08200063_Bab-7.pdf
9. 2004_TA_TL_08200063_Daftar-Pustaka.pdf 2
10. 2004_TA_TL_08200063_Lampiran.pdf

P PT.ASTRA OTOPARTS,Tbk Divisi Nusa Metal merupakan perusahaan yang memproduksi spare part. Dalam proses pengotahan tersebut, mernmbulkan emisi gas buang yang berasal dari cerobong proses melting (peleburan afumunium padat menjadi alumunium cair). Pada proses melting terjadi pembakaran tidak sempurnayang menyebabkan terbentuknya gas CO (Wisnu Arya Wardhana, 2001). Dafam studi evaluasi ini membahas megenai kuaJitas udara sek:itar PT.ASTRA OTOPARTS, Tbk Divisi Nusa Metal, dan pola persebaran gas N02 dan CO pada daerah sekitar perusahaan.Pendekatan dilakukan terhadap hasil: pengukuran dengan perhitunganteoritis. Pendekatan teoritis dilakukan dengan menggunakan model matematik:a, yaitu model penyebaran Gaussian. Dengan menggunakan model penyebaran Gaussian ini diharapkan dapat memprecHksi konsentrasi CO dan N02 pada udara ambien di sekitar sumber pencemar (cerobong melting). Pengg:unaan model penyebaran Gaussian didukung dengan penggunaan rumus Slade (1968) yang berfungsi untuk menentukan kecepatan angin di ketinggian cerobong {kecepatan angin adalah salah satu faktor yang mernpengaruhi hasil perhitungan) dan rumus HoJlan(1953) untuk mengetahui tinggi semburan dan finggi efektifcerdbong,.Hasil pengukuran dan perhitoogan modef Gaussian menunjukkank<)nsentrasi N02 maksimum (119,6 µ.g/m3 unWk hasiI peng.ukuran, 0~01873 µglm3untuk hasil perhitungan model Gaussian) dan CO maksimum (2237,868 µg/m3 untuk hasil penguku an, 0,0561 µg/m3 untuk hasU perhitung:an ~t Gaussian) masih di bawah ambang batas menurut Peraturao Pemerintah No'-41 tahun 1999, yaitu 10000 J.Jgfm3 untuk CO dan 1 O µg/m3 untuk N02. Pebandingan antara teoritis dan lapangan memiliki perbedaan yang jauh, haJ: .ini disebab.kan karena beberapa faktor yaitu, kecepatan angin, gas peneemar yang berasal dart sumbsr lain, dan tats letak gedung sekitar cerobong.Pola sebaran terjauh terdapat pada down wind Vil aran Setatan dengan konsentrasi CO maksimum adafah 0,0561 tJQ.fm3, dan konsentrasl N02 maksfmum adalah 0, 1873 pg/m3. Kondisi ini disebabkan karena kecepatan angin rats-rata pada down wind Selatan paling ting,gi (5.3'11 mtdetik) dibamHngkan down wind lainnya.

A Astra otoparts company divison Nusa Metal is company spare part production. In treatment process might have impacts the decrease the air quality because of gas flaring. In this evaluation study described about ambient air quality from melting process, whether that area indicates co and N02 gasses generated from stack emissions flare melting process.The approach is made by in situ measurement with theoretical computation. The theoretical computation is carried out by using mathematical modeling, i.e. Gaussian Dispersion Models. By using this Gaussian Dispersion Models is expected to predict the concentration of N02 and CO in the ambient air in surrounding area Flare as a pollution source. Gaussian dispersion models utilization is supported by the application of formulas such as Slade's formula (1968) to determine the wind velocity above the top of the stack and the plume rise by using the Holland's formula to estimate the value of plume rising a distance above the top of the stack and hence of effective stack height to use in Gaussian plume. Wind velocity factors influences the result of Gaussian dispersion calculation also.Based on the parameters measured of air quality and theoretical calculation in discussion chapters, it shows that the concentration of CO and N02 still meets the ambient air quality standard (PP No. 41 tahun 1999), i.e. 10.000 µg/Nm3 for CO and 150 µg/Nm3 for N02• whereas based on graphic comparison between measurement and theoretical has big deviation, which are enabled unstability flow rate, temperature combustion, and wind velocity at the in situ measurement.The longest dispersion pattern is South West down wind, which is the rate of wind velocity is the lowest compared to others down wind., so that make radius dispersion longest, with the maximum concentration of CO are 0,0391 µg/Nm3 and the maximum concentration of N02 are O, 1305 µg/Nm3•

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?