DETAIL KOLEKSI

Hubungan kebisingan dan fungsi pendengaran pada karyawan di pabrik baja


Oleh : Hikmah Soraya

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.980 3 Sor h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Elly Herwana

Subyek : Occupational Diseases;Ear Diseases

Kata Kunci : Noise, Impaired Hearing

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TA_KD_03009112_Halaman-Judul.pdf
2. 2014_TA_KD_03009112_Bab-1-Pendahuluan.pdf 3
3. 2014_TA_KD_03009112_Bab-2-Tinjauan-Literatur.pdf
4. 2014_TA_KD_03009112_Bab-3-Kerangka-Konsep.pdf
5. 2014_TA_KD_03009112_Bab-4-Metode.pdf
6. 2014_TA_KD_03009112_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2014_TA_KD_03009112_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2014_TA_KD_03009112_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2014_TA_KD_03009112_Daftar-Pustaka.pdf 4
10. 2014_TA_KD_03009112_Lampiran.pdf

L LATAR BELAKANGGangguan fungsi pendengaran akibat pajanan bising yang merupakan polusi no 3 menurut WHO sering dijumpai pada pekerja industri di negara maju maupun negara berkembang, terutama negara industri yang belum menerapkan sistem perlindungan pendengaran dengan baik seperti Indonesia.METODEPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebisingan dan gangguan fungsi pendengaran pada karyawan di pabrik baja. Jenis penelitian yang digunakan berupa deskriptif analitik dengan desain potong silang (cross sectional) dengan sampel sebanyak 105 orang. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner dan untuk analisis datanya menggunakan program SPSS.HASILHasil penelitian didapatkan sebanyak 51 orang (48,6%) mengalami tuli perseptif dan 54 orang (51,4%) tidak mengalami tuli perseptif, pada 68 pekerja yang menggunakan APT 15 orang mengalami tuli perseptif dan 36 dari 37 orang yang tidak memakai APT mengalami tuli perseptif akibat kebisingan di tempat kerja.KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan bahwa kebisingan dalam tingkat tertentu akan menyebabkan terjadinya tuli perseptif dan APT dapat mengurangi kemungkinan terjadinya tuli perseptif akibat bising di tempat kerja.

B BACKGROUNDImpaired hearing due to noise exposure which is the No. 3 pollution according to WHO is common among the industrial workers in the developed and developing countries, especially the industrialized countries that have not implemented the system with good hearing protection, such as Indonesia.METHODSThis study aims to determine the relationship between the noise and disruption of auditory function on worker at the steel factory. The type of research used is an analytical descriptive (cross-sectional) with 105 sample workers at the steel factory. Data were collected by questionnaires and for data analysis using SPSS.RESULTSThe results showed 51 people (48.6%) experienced a perceptive deafness and 54 people (51.4%) did not experience a perceptive deafness, 15 workers from 68 workers who wears PPE experienced a perceptive deafness and 36 from 37 workers who doesn’t wear PPE experienced a perceptive deafness due to noise in the workplace.CONCLUSIONSThis study proved that noise in some level will cause perceptive deafness and PPE can reduce the probability of perceptive deafness ini workers who works in such a noisy place.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?