A Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan serangan sesak napas dan mengi yang berulang, yang bervariasi dalam tingkat keparahan, frekuensi dan intensitas dari orang ke orang. Menurut data Riskesdas 2018 prevalensi Asma di Indonesia mencapai 2,4%. Paparan asap rokok menjadi salah satu faktor yang memperburuk gejala asma, respons ini lebih mungkin terjadi ketika asma tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara lama paparan asap rokok dengan tingkat kontrol asma pada pasien asma. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Sampel berjumlah 51 orang yang didapat dengan cara consecutive non-random sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2019. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan uji Fisher dengan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05.HASILSebanyak 13,7% pasien asma yang terpapar tinggi asap rokok dan 45,1% pasien dengan asma tidak terkontrol. Analisis uji Kolmogorov Smirnov dan uji Fisher didapatkan tingkat pendidikan berhubungan dengan tingkat kontrol asma ( p = 0,015). Sedangkan jenis kelamin (p = 0,596), usia (p = 0,671), dan lama paparan asap rokok (p = 0,374) tidak berhubungan dengan tingkat kontrol asma. Tidak terdapat hubungan bermakna antara lama paparan asap rokok dengan tingkat kontrol asma pada pasien asma.