DETAIL KOLEKSI

Evaluasi dan optimasi hidrolika pemboran sumur ln-1 lapangan p


Oleh : Lingga Putra Pratama

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Maman Djumantara

Pembimbing 2 : Prayang Sunny Yulia

Kata Kunci : Drill Bit, Drilling Bit, Drilling Fluid, Bit Hydraulic Horsepower

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_STP_071002200043_Halaman-Judul.pdf 6
2. 2025_SK_STP_071002200043_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_STP_071002200043_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_STP_071002200043_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_STP_071002200043_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_STP_071002200043_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_STP_071002200043_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_STP_071002200043_Bab-1.pdf
9. 2025_SK_STP_071002200043_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_STP_071002200043_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_STP_071002200043_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_STP_071002200043_Bab-5.pdf 2
13. 2025_SK_STP_071002200043_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2025_SK_STP_071002200043_Lampiran.pdf 8

A ABSTRAKEvaluasi dan Optimasi Hidrolika Pemboran Sumur LN-1 Lapangan P Menggunakan Metode Bit Hydraulic HorsepowerLingga Putra PratamaNim:071002200043Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jakarta, IndonesiaPengeboran yaitu kegiatan atau proses menciptakan lubang secara aman hingga menembus lapisan formasi yang kaya akan hidrokarbon. Pengeboran horizontal adalah proses pengeboran yang mengarahkan mata bor untuk mengikuti jalur horizontal yang memiliki derajat sebesar 90 dari vertical ke batuan reservoir. Cairan pemboran memiliki fungsi utama yaitu untuk mengangkat serbuk bor dari dasar permukaan. Daya hidrolika yang digunakan saat sirkulasi cairan pemboran adalah fungsi langsung dari kehilangan tekanan dan laju aliran melalui sistem. Sistem optimalisasi hidrolika merupakan bagian yang penting dalam operasi pemboran. Akan tetapi seperti yang dinyatakan sebelumnya, fungsi utama cairan pengeboran yaitu membawa hasil serbuk bor ke permukaan. Untuk dapat melakukan hal tersebut, kecepatan cairan pemboran dalam anulus harus cukup tinggi agar memastikan serbuk yang dior dapat dibersihkan secara efisien. Jikalau serbuk bor tidak dibersihkan secara optimal, maka rangkaian pemboran akan terjadi masalah dan teori optimasi yang diterapkan tidak akan berhasil. Oleh karenanya dalam mempertimbangkan mengenai optimasi hidrolika harus dilakukan setelah mencapai kecepatan annular minimum yang diperlukan untuk membersihkan serbuk bor. Maka dari itu jika ada peningkatan laju alir dapat digunakan untuk meningkatkan kehilangan tekanan di nozel bit dan tenaga hidrolika di permukaan mata bor, bila serbuk bor tidak dibersihkan dari permukaan mata bor, maka mata bor akan membuang tenaga untuk menggerus ulang serbuk bor tersebut. Optimasi hidrolika diawali dengan menghitung penurunan tekanan di penyambung permukaan, di dalam dan sekitar pipa bor, di dalam dan sekitar bor. Pada penelitian ini akan menggunakan sumur LN-1 Lapangan P. Sumur LN-1 lapangan P merupakan sumur berarah (directional) yang terletak di offshore. Pada penelitian ini akan meneliti 5 trayek yaitu trayek 26”; 17,5”; 12,25”; 8,5” dan 6,125”. Penelitian ini akan dilakukan pada semua trayek dengan menggunakan 1 interval pada setiap trayeknya. Analisis ini akan menggunakan metode optimasi yaitu metode bit hydraulic horsepower (BHHP). Pada rangkaian pemboran memiliki karakteritik jenis aliran untuk setiap trayek pipa dan anulus yaitu trayek 26” di dalam pipa terdapat jenis aliran turbulance dan laminar, pada anulus aliran bersifat laminar. Pada trayek 17,5” pada pipa terdapat jenis aliran turbulance dan laminar, pada anulus aliran bersifat laminar. Pada trayek 12,25” di dalam pipa aliran bersifat turbulance, pada anulus aliran bersifat laminar. Pada trayek 8,5” di dalam pipa aliran bersifat turbulance, pada anulus aliran bersifat laminar. Pada trayek 6,125” di dalam pipa aliran bersifat turbulance dan laminar, pada anulus bersifat laminar. Pada kelima trayek tersebut menghasilkan nilai hidrolika awal yaitu trayek 26” memperoleh nilai hidrolika sebesar 54,6%, trayek 17,5” memperoleh nilai hidrolika sebesar 41,8%, trayek 12,25” memperoleh nilai hidrolika sebesar 34,7%, trayek 8,5” memperoleh nilai hidrolika sebesar 50,8%, trayek 6,125” memperoleh nilai hidrolika sebesar 16,4%. Pengoptimasian hidrolika metode BHHP memiliki batas minimum sebesar 50%. Dari kelima trayek tersebut 3 trayek akan di optimasikan yaitu trayek 17,5”; 12,25” dan 6,125”. 3 trayek tersebut memperoleh hasil optimasi yaitu untuk trayek 17,5” sebesar 74,4%, trayek 12,25” sebesar 57,5% dan trayek 6,125” sebesar 76%. Pada penelitian ini di kelima trayek tersebut 2 trayek yaitu 26” dan 8,5” tidak membutuhkan optimasi dan 3 trayek yaitu 17,5”; 12,25” dan 6,125” membutuhkan optimasi. Dari analisis pada penilitian ini faktor kurang optimalnya hidrolika pemboran yaitu besarnya kehilangan tekanan pada rangkaian pemboran dan mengakibatkan teknan pahat bor menjadi tidak optimal.

A ABSTRACTEvaluation and Optimization of Drilling Hydraulics of LN-1 Well in P Field Using Bit Hydraulic Horsepower MethodLingga Putra PratamaStudent Number:071002200043Study Program of Petroleum Engineering, Faculty of Earth and Energy Technology, Trisakti University, Jakarta, IndonesiaDrilling is the activity or process of creating a hole safely through a hydrocarbon-rich formation layer. Horizontal drilling is a drilling process that directs the drill bit to follow a horizontal path that has a degree of 90 from vertical to the reservoir rock. Drilling fluid has the main function of lifting the drill cuttings from the bottom of the surface. The hydraulics power used when circulating drilling fluid is a direct function of the pressure loss and flow rate through the system. System optimization of hydraulics is an important part of drilling operations. However, as stated earlier, the primary function of the drilling fluid is to carry the drill cuttings to the surface. In order to do so, the velocity of the drilling fluid in the annulus must be high enough to ensure that the drill cuttings can be cleaned efficiently. If the drill cuttings are not cleaned optimally, the drilling circuit will have problems and the optimization theory applied will not work. Therefore,considering hydraulics optimization should be done after reaching the minimum annular velocity required to clean the drill cuttings. Thefore, if an increase in flow rate can be used to increase the pressure loss at the bit nozzle and hydraulics power at the bit face, if the drill cuttings are not cleared from the bit face, the bit will waste power to re-grind the cuttings. Hydraulics optimization begins by calculating the pressure drop at the surface connector, in and around the drill pipe, in and around the bit. The study will use the LN-1 will in field P. The LN-1 well in field P is a directional well located offshore. This study will examine 5 routes, namely 26”, 17.5”, 12.25”, 8.5” and 6.125” routes. This research will be conducted on all routes using 1 interval on each route. This analysis will use an optimization method, namely the bit hydraulics horsepower (BHHP) method. The drilling circuit has a characteristic flow type for each pipe and annulus route, namely the 26” route in the pipe there are turbulance and laminar flow types, in the annulus the flow is laminar. On the 17.5” route in the pipe there are types of turbulance ann laminar flow, in the annuluss the flow is laminar. On the 12.25” route in the flow is turbulance, in the annulus the flow is laminar. On the 8.5” route in the pipe flow is turbulance, in the annulus the flow is laminar. On the 6.125” route in the pipe the flow is turbulance and laminar, in the annulus is laminar. The five routes produced initial hydraulics values, namely the 26” route obtained a hydraulics value of 54.6%, the 17.5” route obtained a hydraulics value of 41.8%, the 12.25” route obtained a hydraulics value of 34.7%, the 8.5” route obtained a hydraulics value of 50.8%, the 6.125” route obtained a hydraulics value 16.4%. The BHHP method of hydraulics optimization ha a minimum limit 50%. Of the five routes, 3 routes will be optimized, namely the 17.5” route, 12.25” and 6.125”. The 3 routes obtained optimization results, namely for the 17.5” route of 74.4%, the 12.25” route of 57.5% and the 6.125” route of 76”. In this study on the five routes, 2 routes, namely 26” and 8.5” do not require optimization and 3 routes, namely 17.5”, 12.25” and 6.125” require optimization. From the analysis in this research, the factor of less than optimal drilling hydraulics is the amount of pressure loss in the drilling circuit and the resulting drill tool technique is not optimal.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?