Evaluasi produksi sumur standar pada sumur panas bumi dengan model homogen lapangan azc

DETAIL KOLEKSI

Evaluasi produksi sumur standar pada sumur panas bumi dengan model homogen lapangan azc

Oleh : Muhammad Raihan Azica

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Muhammad Taufiq Fathaddin

Pembimbing 2 : Djunaedi Agus Wibowo

Kata Kunci : feedzone, pts , geothermal, production

Status Posting : Published

Status : Lengkap

File Repositori

No.	Nama File	Hal.
1.	2025_SK_STP_071002000059_Halaman-Judul.pdf	12
2.	2025_SK_STP_071002000059_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf	1
3.	2025_SK_STP_071002000059_Surat-Hasil-Similaritas.pdf	1
4.	2025_SK_STP_071002000059_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf	1
5.	2025_SK_STP_071002000059_Lembar-Pengesahan.pdf	1
6.	2025_SK_STP_071002000059_Pernyataan-Orisinalitas.pdf	1
7.	2025_SK_STP_071002000059_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf	1
8.	2025_SK_STP_071002000059_Bab-1.pdf	3
9.	2025_SK_STP_071002000059_Bab-2.pdf	18
10.	2025_SK_STP_071002000059_Bab-3.pdf	5
11.	2025_SK_STP_071002000059_Bab-4.pdf	18
12.	2025_SK_STP_071002000059_Bab-5.pdf	1
13.	2025_SK_STP_071002000059_Daftar-Pustaka.pdf	2
14.	2025_SK_STP_071002000059_Lampiran.pdf	68

Abstrak
Abstract

E Energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki potensi besar sebagai pembangkit listrik. Sebelum dapat dimanfaatkan secara optimal, sumur panas bumi harus melalui berbagai tahapan evaluasi, termasuk analisis karakteristik reservoir dan produktivitas sumur. Evaluasi ini penting untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan eksploitasi sumber daya panas bumi. Salah satu metode yang digunakan dalam analisis ini adalah model homogen, yang mengasumsikan fluida di dalam sumur bergerak secara seragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produksi sumur panas bumi di Lapangan AZC dengan menggunakan metode Pressure, Temperature, Spinner (PTS) Flowing. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan lokasi feedzone, mengukur kontribusi fluida pada setiap zona produksi, serta melakukan rekonstruksi temperatur untuk memahami kondisi fluida dalam sumur. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan indeks produktivitas (Productivity Index, PI) guna mengoptimalkan kinerja sumur panas bumi.Metode penelitian dilakukan melalui pengumpulan data dari hasil logging dengan alat PTS. Data yang diperoleh mencakup tekanan, temperatur, kecepatan fluida, dan putaran spinner. Proses analisis dimulai dengan kalibrasi data spinner untuk memperoleh profil kecepatan fluida, yang selanjutnya digunakan dalam perhitungan laju massa (massrate) dan indeks produktivitas setiap feedzone. Selanjutnya, rekonstruksi temperatur dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan fase fluida di dalam sumur dan memahami kondisi reservoir secara lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumur Y di Lapangan AZC memiliki empat feedzone yang teridentifikasi pada kedalaman 2887 meter, 2591 meter, 2411 meter, dan 2114 meter. Kontribusi produksi masing-masing feedzone terhadap total produksi sumur adalah 35%, 13%, 25%, dan 27,5%. Feedzone pada kedalaman 2887 meter memberikan kontribusi terbesar, menunjukkan bahwa zona ini memiliki indeks produktivitas tertinggi. Rekonstruksi temperatur menunjukkan bahwa suhu fluida dalam sumur berkisar antara 234Â°C hingga 306Â°C, dengan temperatur tertinggi ditemukan pada kedalaman 2114 meter. Pada kedalaman ini, fluida air mulai mengalami perubahan fase menjadi uap akibat mencapai temperatur saturasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sumur Y memiliki potensi produksi yang cukup baik dengan distribusi feedzone yang cukup merata. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk optimalisasi produksi panas bumi, terutama dalam strategi pengelolaan sumur dan perencanaan pengembangan lapangan. Namun, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, terutama dalam hal keterbacaan alat survei pada beberapa titik kedalaman, yang dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam perhitungan kontribusi feedzone tertentu.Sebagai saran untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan peralatan survei yang lebih canggih guna meningkatkan akurasi data yang diperoleh. Selain itu, perlu dilakukan pengukuran tambahan dengan metode yang lebih presisi untuk mengurangi potensi kesalahan dalam analisis data. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan dan pengelolaan lapangan panas bumi di masa depan serta mendukung peningkatan efisiensi eksploitasi energi geothermal.

G Geothermal energy is one of the renewable energy sources that has great potential as a power plant. Before it can be used optimally, geothermal wells must go through various stages of evaluation, including analysis of reservoir characteristics and well productivity. This evaluation is important to ensure the efficiency and sustainability of geothermal resource exploitation. One of the methods used in this analysis is the homogeneous model, which assumes that the fluid in the well moves uniformly. This study aims to evaluate the production of geothermal wells in the AZC Field using the Pressure, Temperature, Spinner (PTS)Flowing method. The main purpose of this study is to determine the location of the feed zone, measure the contribution of fluid in each production zone, and reconstruct the temperature to understand the condition of the fluid in the well. In addition, this study also aims to determine the productivity index (PI) to optimizethe performance of geothermal wells. The research method was carried out through data collection from the logging results with a PTS tool. The analysis process begins with the calibration of the spinner data to obtain a fluid velocity profile, which is then used in the calculation of the mass rate and productivity index of eachfeedzone. Furthermore, temperature reconstruction was carried out to identify changes in fluid phase in the well and understand reservoir conditions more deeply. The results show that the Y well in the AZC Field has four identified feedzones at depths of 2887 meters, 2591 meters, 2411 meters, and 2114 meters. The contribution of the production of each feedzone to the total well production is 35%, 13%, 25%, and 27.5%. The feedzone at a depth of 2887 meters makes the greatest contribution, indicating that it has the highest productivity index. Temperature reconstruction shows that the temperature of the fluid in the well ranged from234Â°C to 306Â°C, with the highest temperature found at a depth of 2114 meters. At this depth, the water fluid begins to undergo a phase change to steam due to reaching a saturation temperature The conclusion of this study is that well Y has a fairly good production potential with a fairly even distribution of feedzones. Theresults of this research can be used to optimize geothermal production, especially in well management strategies and field development planning. However, this study has some limitations, especially in terms of the readability of the survey tool at some x depth points, which can lead to inaccuracies in the calculation of the contribution of certain feedzones. As a suggestion for further research, it is recommended to use more advanced survey equipment to improve the accuracy of the data obtained. In addition, it is necessary to make additional measurements with more precise methods to reduce the potential for errors in data analysis. The results of this evaluation are expected to be a reference for the development and management of geothermal fields in the future and support their improvement of energy exploitation efficiency geothermal.