R Riskesdas menyatakan bahwa angka prevalensi kehilangan gigi di Indonesia mencapai angka 19% sedangkan angka penggunaan gigi tiruan di Indonesia masih di angka 4,7%. Salah satu yang menjadi faktor penyebab terjadinya hal tersebut yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gigi tiruan. Mengikuti perkembangan teknologi, edukasi kesehatan gigi dan oral dapat dilakukan melalui video di media sosial. Tujuan : Diketahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa tentang gigi tiruan dari media sosial. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan menggunakan metode cross-sectional. Tempat penelitian dilakukan di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti dengan jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 790 orang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2024. Minimal besar sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini sebanyak 86 responden. Hasil : Dari 10 pertanyaan yang sudah dilakukan dan sudah dinyatakan lulus uji validitas dan reliabilitas didapatkan hasil bahwa berdasarkan kelompok usia yang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik paling tinggi yaitu responden berusia 18 tahun sebanyak 100%. Pada kelompok jenis kelamin, tingkat pengetahuan dengan kategori baik paling tinggi pada wanita yaitu sebanyak 92,73%. Pada kelompok penggunaan media sosial, tingkat pengetahuan dengan kategori baik paling tinggi pada penggunaan tiktok yaitu sebanyak 93,88%. Kesimpulan : Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang gigi tiruan tingkat tahu di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti rata-rata baik.Kata kunci : gambaran tingkat pengetahuan gigi tiruan, gigi tiruan, media sosial