Perbedaan jenis resin komposit self-cure terhadap volumetric polymerization shrinkage dan diametral tensile strength
L Latar belakang: Resin komposit harus memiliki nilai penyusutan yang rendah dan nilai mekanik yang tinggi. Resin komposit light-cure memiliki nilai penyusutan tinggi karena penggunaan cahaya light-curing dan mengakibatkan penurunan kekuatan mekanik. Resin komposit self-cure berpolimerisasi secara kimia, oleh karena itu seharusnya memiliki nilai penyusutan rendah dan nilai kekuatan mekanik tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan jenis resin komposit self-cure terhadap nilai volumetric polymerization shrinkage (VPS) secara ex vivo dan diametral tensile strength (DTS) secara in vitro. Metode: Penelitian eksperimental murni laboratorik dengan sampel menggunakan resin komposit self-cure, yaitu Stela automix dan Cention N dengan perbandingan resin komposit Nanofiller FiltekTM Z350 XT dan FiltekTM One BulkFill. VPS menggunakan premolar maksila yang dibentuk kavitas kelas I, lalu dilakukan pengaplikasian masing-masing resin komposit pada kavitas. Kavitas yang sudah terisi resin komposit akan dimasukkan ke micro-CT untuk mendapat data VPS, lalu dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. DTS diawali dengan mengaplikasikan resin komposit pada mold (diameter 6 mm, tinggi 3 mm). Sampel disimpan pada inkubator dengan suhu 37℃ dan direndam artificial saliva selama 24 jam. Sampel kemudian dilakukan uji DTS dengan crosshead speed: 1±0,1 mm/menit dan menggunakan universal testing machine. Data DTS dianalisis dengan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji post-hoc Tamhane’s T2. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik, untuk VPS tidak terdapat perbedaan bermakna dan DTS terdapat perbedaan bermakna. Kesimpulan: Resin komposit self-cure memiliki nilai VPS lebih rendah, tetapi tidak berbeda bermakna secara statistik dan nilai DTS lebih tinggi serta berbeda bermakna.
C Composite resins should exhibit low shrinkage and high mechanicalstrength. Light-cure composite resins have high shrinkage values due to lightcuring, which can reduce mechanical strength. Conversely, self-cure compositeresins are chemically polymerized, resulting in potentially lower shrinkage andhigher mechanical strength. Objective: This study aimed to evaluate volumetricpolymerization shrinkage (VPS) ex vivo and diametral tensile strength (DTS) invitro of self-cure composite resins compared to light-cure composite resins.Methods: A laboratory experimental study was conducted using self-curecomposite resins (Stela Automix and Cention N) and light-cure composite resins(Filtek™ Z350 XT and Filtek™ One Bulk Fill). Class I cavities were prepared onmaxillary premolars, filled with each resin, and analyzed using micro-CT for VPSdata, followed by statistical analysis with the Kruskal-Wallis test. DTS testinginvolved composite resin applied to molds (6 mm diameter, 3 mm height),incubated at 37°C in artificial saliva for 24 hours, and tested using a universaltesting machine with a crosshead speed: 1±0.1 mm/min. Data were analyzed usingone-way ANOVA and Tamhane\'s T2 post-hoc test. Results: VPS showed nostatistically significant differences among the groups. DTS revealed significantdifferences, with self-cure resins showing higher values. Conclusion: Self-curecomposite resins exhibited lower VPS values, though not statistically significant,and significantly higher DTS values compared to light-cure resins.