Pengaruh asap rokok terhadap biometrik sel pada sistem respirasi tikus Sprague-Dawley
L Latar belakang:Asap rokok diketahui terdiri atas gas dan bahan padat atau partikulat, keduanya disalurkan ke alveoli. Asap rokok berkontribusi terhadap kondisi umum non kanker dalam saluran pernafasan, termasuk chronic obstructive pulmonary disease (CPOD), asthma dan hipertensi pulmoner. Perlu dikembangkan untuk memperlihatkan perubahan biometrik sel pada sistem pernafasan. Perlakuan asap rokok terhadap sistem pernafasan pada tikus dapat dijadikan model untuk memperlihatkan perubahan biometrik sel.Tujuan:Mengetahui pengaruh asap rokok kretek terhadap perubahan biometrik sel pada sistem respirasi tikus Sprague-Dawley.Metode:Tikus Sprague-Dawley 200-250 gram sebanyak 20 ekor dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitukelompok 1 sebagai kelompok kontrol dan kelompok 2 sebagai kelompok perlakuan. Perlakuan terhadap tikus menggunakan asap rokok kretek 1 batang/hari selama 90 hari. Pengamatan dilakukan terhadap perubahan biometrik sel pada sistem respirasi tikus melitupi trake, bronkus, bronkiolus dan alveolus. Data yang diperoleh selain data kualitatif perubahan histologi sel tersebut juga data kuantitatif tentang biometrik sel yang menyusun trakea, bronkus, bronkiolus dan alveolus.Hasil:Paparan asap rokok kretek 1 batang/hari selama 90 hari terhadap tikus Sprague-Dawley mengubah warna rambut menjadi kuning kotor dan lebih jarang. Bronchioles length, bronchioles width, bronchioles area dan bronchioles perimeter pada kelompok I masing-masing 40.55±1.57, 14.82±0.41, 494.61±5.62 dan 233.87±4.51 dan pada kelompok II masing-masing 30.76±0.78, 9.28±0.40, 297.32±2.53 dan 177.84±5.15. Area dan perimeter pada respiratory-bronchioles pada kelompok I masing-masing 17.68±0.49 dan 26.60±0.52, sedangkan pada kelompok II 19.28±0.35 dan 29.28±0.35. Eksudat terlihat pada ruang bronchioles, respiratory-bronchioles maupun saccus alveolaris pada kelompok II, tetapi pada kelompok I tidak ada eksudat.Kesimpulan:Berdasar hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa paparan asap rokok kretek 1 batang/hari selama 90 hari terhadap tikus Sprague-Dawley ternyata menurunkan ukuran ruang bronchioles, meningkatkan ukuran ruang respiratory-bronchioles dan saccus alveolaris. Eksudat diproduksi di dalam ruang bronchioles, respiratory-bronchioles dan saccus alveolaris