DETAIL KOLEKSI

Penggunaan kortikosteroid untuk mengontrol edema, trismus, dan nyeri pada bedah dentoalveolar


Oleh : Dece Meiriesa

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.31 DEC p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2002

Pembimbing 1 : A. Rachman Wabab

Subyek : Mouth - Surgery

Kata Kunci : corticosteroid, glucocorticoid, inflammation, dentoalveolar surgery.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2002_TA_KG_04098041_Halaman-judul.pdf 8
2. 2002_TA_KG_04098041_Lembar-pengesahan.pdf 1
3. 2002_TA_KG_04098041_Bab-1-Pendahuluan.pdf 2
4. 2002_TA_KG_04098041_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 63
5. 2002_TA_KG_04098041_Bab-3-Pembahasan.pdf 30
6. 2002_TA_KG_04098041_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf 6
7. 2002_TA_KG_04098041_Daftar-pustaka.pdf 3

K Kortikosteroid mempunyai efek antiinflamasi yang nyata sehingga digunakan untuk mengontrol edema, trismus, dan nyeri pada tindakan bedah dentoalveolar. Deksametasone merupakan obat kortikosteroid yang paling baik digunakan karena mempunyai potensi antiinflamasi yang tinggi, retensi sodium yang rendah, dan waktu paruh yang lama. Pemberian kortikosteroid dalam tindakan bedah dentoalveolar sebaiknya dilakukan sebelum tindakan bedah dilakukan secara intravaskular disertai dengan pemberian oral. Kontra indikasi dari kortikosteroid antara lain penyakit infeksi baik bakteri maupun virus.

C Corticosteroid has significant antiinflammatory effect so it bas been used to control edema, trismus, and pain in dentoalveolar surgery. Dexametbasone is the best corticosteroid to use because it has the most antiinflammatory potency, lower sodium retention, and longer half live. Corticosteroid administration in dentoalveolar surgery should be done before procedure by intravascular injection and oral administration. The most important contraindication of corticosteroid is infection of virus or bacteria.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?