Hotel heritage dan konvensi di kawasan Candi Prambanan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pendekatan arsitektur kontekstual selaras
D Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu destinasi pariwisataandalan Indonesia. Kombinasi unik antara candi-candi kuno, sejarah, tradisi, budaya,pendidikan dan kekayaan alam menjadikan Yogyakarta sangat menarik untukdikunjungi. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) pada tahun 2007menetapkan 10 daerah tujuan Meeting, Incentive, Convention and Exhibition diIndonesia, salah satunya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan surat No.C 642 oleh UNESCO pada tahun 1991 Kompleks Candi Prambanan ditetapkan sebagaiWorld Heritage Site dengan nama Prambanan Temple Compounds. Kompleks initerdiri atas Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Bubrah, Candi Lumbung, dan CandiGhana (Asu). Untuk mendukung kegiatan MICE, maka diperlukan fasilitas penunjangyaitu hotel heritage dan konvensi. Sehubungan dengan kekentalan budaya tradisionalserta perlunya pemeliharaan kawasan candi Prambanan, maka dibutuhkan pendekatanarsitektur kontekstual selaras dengan transformasi berdasarkan makna, fungsi, danfisik. Tujuan dari perancangan hotel heritage dan konvensi di kawasan candiPrambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah merancang fasilitas untuk berlibur,rekreasi dan konvensi, dengan memaksimalkan kekayaan budaya yang ada.Hasil perancangan hotel heritage di kawasan candi Prambanan, DaerahIstimewa Yogyakarta adalah penerapan konsep ruang candi Prambanan ynag menganutsistem konsentris pada tapak. Konsep sistem konsentris diterapkan di block plan, siteplan, dan ground plan. Di site plan, konsep sistem konstentris tersebut diterapkandengan meletakkan fasilitas umum pada bagian pusat, sedangkan fasilitas hotel beradapada bagian tengah, serta fasilitas service dan parkir pada bagian terluar. Penerapankonsep kontekstual selaras diterapkan pada fasade yang meliputi tampilan, material,tata massa, orientasi dan juga interior pada tapak dan bangunan.
S Special Region of Yogyakarta is one of the main tourism destinationsIndonesia. The unique combination of ancient temples, history, traditions, culture,education and natural wealth make Yogyakarta very interesting to visit. Ministry ofCulture and Tourism (Depbudpar) in 2007 set 10 destination areas, Incentives,Conventions and Exhibitions in Indonesia, one of them is Special Region ofYogyakarta. Based on letter no. C 642 by UNESCO in 1991, Prambanan templecomplex designated as a World Heritage Site named Prambanan Temple Compounds.The complex consists of Prambanan Temple, Sewu Temple, Bubrah Temple, LumbungTemple, and Ghana Temple (Asu). To support MICE activities, then requiredsupporting facilities that are heritage hotel and convention. In connection with theviscosity of traditional culture and the need for maintenance of Prambanan temple area,the contextual harmony architecture approach with the transformation based onmeaning, function, and physical. The purpose of the design heritage hotel andconvention on Prambanan compound in Daerah Istimewa Yogyakarta is designingfacilities for vacation, recreation and convention by maximizing the existing culturalrichness.The results of the design heritage hotel and convention on Prambanancompound in Daerah Istimewa Yogyakarta, is the application of the concept spatialplan of Prambanan Temple, which adopted the concentric system on the site. Theconcept of concentric system applied in the block plan, site plan, and ground plan. Onthe site plan, the concept of constentric system is applied by putting public facilities atthe center, while the hotel facilities are in the middle, as well as service facilities andparking at the outermost. The application of the concept of contextual harmony appliedto the facade that includes appearance, materials, building massing, orientation, andalso the interior asspects.