I Indonesia sebagai salah satu negara dengan cadangan emas terbesar di dunia, memerlukan pengembangan teknologi pengolahan yang efektif untuk memaksimalkan potensi sumber dayanya. metode flotasi merupakan salah satu teknik yang efisien untuk memisahkan emas dari mineral pengotornya, namun keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter proses. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tiga parameter utama, yaitu jenis kolektor dithiophosphates dan xylene, nilai ph 6, 8, dan 10 yang diatur menggunakan cuso4 dan na2co3, dan fraksi ukuran ukuran partikel −200#+230# dan −230#+250# terhadap perolehan kadar dan recovery emas. penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen kuantitatif pada skala laboratorium. sampel bijih emas dengan kadar awal 9 ppm diolah menggunakan flotasi. reagen yang digunakan adalah pine oil sebagai frother dan sodium silicate sebagai depresan. data hasil berupa berat konsentrat dan kadar emas pada konsentrat dianalisis menggunakan xrf untuk kemudian dihitung nilai recovery-nya. hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan berbeda dari setiap variabel. kolektor xylene terbukti lebih unggul dalam meningkatkan kadar emas, dengan pencapaian kadar tertinggi sebesar 21 ppm pada kondisi ph 6 menggunakan fraksi ukuran ukuran −230#+250#. hasil ini menunjukkan peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan kadar awal. sebaliknya, kolektor dithiophosphates menunjukkan performa superior dalam hal perolehan recovery, di mana nilai recovery tertinggi mencapai 88,73% pada kondisi ph 8 dengan fraksi ukuran ukuran −230#+250#. analisis juga mengonfirmasi bahwa fraksi ukuran ukuran yang lebih halus secara konsisten memberikan hasil yang lebih optimal, baik untuk peningkatan kadar maupun recovery.