D Didalam industri perminyakan terdapat dua metode: pengangkatan fluidakepermukaan yaitu secara alamiah (Natural Flow) dan pengangkatan buatan(artifical lift). Biasanya penggunaaan metode Natural flow digunakan di awalproduksi karena untuk tekenan resrvoirnya masih tinggi Namun dalammemproduksikan minyak pada lapangan terjadi penurunan reservoir sehinggaterjadinya penurunan laju produksi maka dengan kondisi ini harus menggunakanmetode secara pengangkatan buatan (Artifical Lift). dengan menggunakan metodepengangkatan buatan ini dapat membantu mengangkat fluida ke permukaan. salahsatu metode pengangkatan buatan yang akan digunakan pada penelitian ini yaitumenggunakan pompa Electrical Submersible Pump (ESP).Pada penelitian ini dilakukan evaluasi dan optimasi terhadap pompaElectrical Submersible Pump (ESP) yang terpasang pada sumur YPW lapanganAMB. Tujuan dilakukan evaluasi untuk mengetahui kinerja pompa apakah masibekerja baik atau tidak jika tidak dapat bekerja baik, maka perlu dilakukan optimasidengan menaikkan lau produksinya.Electrical Submersible Pump dapat bekerjapada keadaan sumur yang dalam nilai productivity indeks yang besar. untukmengetahui nilai dari productivity indeks dapat menggunakan kurva IPR, IPR yangdipakai yaitu IPR Composite karena cocok untuk kondisi lapangan yang memilikiwater cut yang tinggi. Dalam kegiatan evaluasi dilihat terjadinya penurunanefisiensi volumetriknya yaitu 45,95 % dengan menggunakan tipe pompa IND 1300frekuensi 60 Hz. Pada sumur YPW menggunakan tipe pompa IND 1300 denganlaju produksi alir sebesar 647,9 bfpd, kemudian dilakukan kegiatan optimasidengan menaikkaan laju produksi dan menaikan tipe pompa menjadi ING 1600frekuensi 60 Hz dengan 207 stage dengan meningkatkan laju produksi 80% darilaju produksi maksimun 1683,84 bfpd . untuk nilai turpin sebesar 0,03karena nilaiturpin kurang dari 1 maka tidak perlu dilakukan pemasangan ke separator yangberarti kinerja pompa sudah aman.Kata kunci: Electircal Submersible pump, IPR, evaluais, optimasi produksi.