DETAIL KOLEKSI

Intervensi ergonomi untuk mengurangi human error pada operator mesin stamping di PT. Wira Teknik Metalindo


Oleh : Maulana Rasyid Lubis

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Dian Mardi Safitri

Pembimbing 2 : Dorina Hetharia

Subyek : Human engineering;Overuse injuries;Industrial safety

Kata Kunci : accident, human error, sherpa, heart

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_STI_06309039_Halaman-Judul.pdf
2. 2015_TA_STI_06309039_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2015_TA_STI_06309039_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2015_TA_STI_06309039_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2015_TA_STI_06309039_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2015_TA_STI_06309039_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan-Data.pdf
7. 2015_TA_STI_06309039_Bab-5_Usulan-Perbaikan.pdf
8. 2015_TA_STI_06309039_Bab-6_Implementasi.pdf
9. 2015_TA_STI_06309039_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2015_TA_STI_06309039_Lampiran.pdf

P PT. Wira Tehnik Metalindo merupakan perusahaan yang memproduksi suku cadang motor dan mobil Suzuki. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah terjadi dua buah kecelakaan kerja berupa putusnya ruas jari dan luka pada ruas jari kelingking pada operator mesin stamping. Karena kejadian tersebut perusahaan ingin melakukan perbaikan untuk menghindari kecelakaan kerja tersebut terulang kembali. Berdasarkan identifikasi yang dilakukan dengan menggunakan diagram tulang ikan faktor yang banyak mempengaruhi kecelakaan kerja tersebut terdapat pada faktor manusia. Diperkuat dengan hasil kuesioner NIOSH Generic Job Stress didapat bahwa operator mengalami penurunan tingkat konsentrasi pada saat bekerja yang ditunjukkan oleh faktor konflik di pekerjaan, faktor skala kontrol, faktor keadaan kesehatan, faktor persyaratan pekerjaan, dan faktor lingkungan fisik. Untuk memperbaiki kondisi ini, penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode HEART dan SHERPA. Metode HEART digunakan untuk mengetahui probabilitas kegagalan operator dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan metode SHERPA digunakan untuk memprediksi human error yang mungkin terjadi. Dari penelitian ini, diketahui nilai HEP tertinggi terdapat pada kegiatan memegang dan mendorong plat (kegiatan 3.2) yaitu 2,736 dengan kelalaian operator tidak memperhatikan arah mata pisau. Solusi perbaikan yang dapat yang dapat dilakukan ialah dengan penambahan display pada mesin stamping untuk meningkatkan kewaspadaan kepada operator agar memperhatikan arah mata pisau dan penambahan alat pelindung diri kepada operator atas dasar tingkat kebisingan yang cukup kuat dengan tingkat intensitas kebisingan sebesar 92 Desibel (dB).

P PT. Wira Metalindo Technics is a company that produces spare parts Suzuki motorcycles and cars. Based on observations made have occurred two workplace accidents in the form of breaking knuckles and injuries on segment of the little finger on stamping machine operator. Due to the incident the company wants to make improvements to avoid such work accidents happening again. Based on identification is performed by using a fishbone diagram the factors that most affect the work accidents are on the human factor. Reinforced by the results of the questionnaire NIOSH Generic Job Stress found that the operator has decreased the level of concentration at work shown by a factor of conflict at work, control the scale factor, the factor of the state of health, the work requirements of factors, and physical environment factors. To correct this condition, research conducted using the method of HEART and SHERPA. HEART method used to determine the probability of failure of the operator in carrying out its duties, while SHERPA method used to predict human error which may occur. From this research, the highest known value of HEP contained on holding activities and push plate (activity 3.2) is 2.736 with negligence operators do not pay attention towards the blade. Solution that can repair that can be done is by adding display on stamping machines to raise awareness to the operator to pay attention to the direction of the blade and the addition of tools to the operator on the basis of the level of noise that is strong enough with the noise intensity level is 92 decibel (dB).

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?