Perawatan fraktur mahkota yang komplek pada gigi depan akibat trauma dengan pulpotomi sebagian
Nomor Panggil : 617.634 2 ARL p
Penerbit : FKG - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2005
Pembimbing 1 : Suryosubandoro
Subyek : Dental care;Pulpotomy
Kata Kunci : trauma, crown fracture, partial pulpotomy
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2005_TA_KG_04001024_Halaman-judul.pdf | 20 | |
2. | 2005_TA_KG_04001024_Lembar-pengesahan.pdf | 1 | |
3. | 2005_TA_KG_04001024_Bab-1-Pendahuluan.pdf | 4 | |
4. | 2005_TA_KG_04001024_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf | 42 |
|
5. | 2005_TA_KG_04001024_Bab-3-Pembahasan.pdf | 10 |
|
6. | 2005_TA_KG_04001024_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf | 2 |
|
7. | 2005_TA_KG_04001024_Daftar-pustaka.pdf | 3 |
T Trauma banyak terjadi pada gigi insisivus pertama pada rahang atas yang mengakibatkan fraktur pada mahkotanya. Pada kasus fraktur mahkota yang melibatkan pulpa dengan kedalaman 1-2 mm lebih baik dilakukan perawatan pulpotomi sebagian. Pulpotomi sebagian adalah pengangkatan jaringan superficial ( kedalaman 1-2 mm ) pulpa yang meradang. Faktor - faktor yang mendukung keberhasilan perawatan pulpotomi sebagian adalah; luas permukaan, stadium pembentukan akar dan lamanya waktu antara perawatan dan kecelakaan.
T Trauma often happens on the upper jaw incisors teeth, many of these accident results in crown fracture. In crown fracture cases with 1-2 mm pulp injury are advised to be treated with partial pulpotomy technique. Partial pulpotomy are performed by removing superficial inflamated pulp tissue (at depth of 1 -2 mm). Supporting factors for successful partial pulpotomy are: size of the fracture, the stage of development of the tooth, and the interval between accident and dental treatment.