Pengadaan barang dan jasa di lingkup bumn (perbandingan hukum indonesia dan malaysia)
Penerbit : FH - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Rosdiana Saleh
Kata Kunci : Procurement of Goods and Services, State-Owned Enterprises (SOEs), Comparative Law
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_SK_SHK_010002100336_Halaman-Judul.pdf | 7 | |
2. | 2025_SK_SHK_010002100336_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | ||
3. | 2025_SK_SHK_010002100336_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_SK_SHK_010002100336_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_SK_SHK_010002100336_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
6. | 2025_SK_SHK_010002100336_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
7. | 2025_SK_SHK_010002100336_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
8. | 2025_SK_SHK_010002100336_Bab-1.pdf | 14 | |
9. | 2025_SK_SHK_010002100336_Bab-2.pdf |
|
|
10. | 2025_SK_SHK_010002100336_Bab-3.pdf |
|
|
11. | 2025_SK_SHK_010002100336_Bab-4.pdf |
|
|
12. | 2025_SK_SHK_010002100336_Bab-5.pdf | 2 | |
13. | 2025_SK_SHK_010002100336_Daftar-Pustaka.pdf | 5 | |
14. | 2025_SK_SHK_010002100336_Lampiran.pdf |
|
P Pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan pemerintah berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan tujuan meningkatkan perekonomian nasional demi kesejahteraan rakyat indonesia. bumn merupakan bagian penting dari pelaku kegiatan ekonomi nasional. di indonesia, pengaturan pengadaan bumn diatur dalam peraturan menteri bumn nomor per-2/mbu/03/2023, yang menekankan kepatuhan prosedural yang ketat. sementara itu, malaysia melalui red book: procurement guidelines & best practices menerapkan pendekatan strategis dan fleksibel yang selaras dengan prinsip good corporate governance dan value for money. rumusan masalah dalam penelitian ini persaamaan dan perbedaan pengaturan pengadaan barang dan jasa di lingkup bumn di indonesia dan di malaysia, serta kendala dalam penerapan hukum pengaturan pengadaan barang dan jasa di lingkup bumn antara indonesia dan malaysia. penelitian ini menggunakan metode normatif dengan pendekatan perbandingan hukum, sifat penelitian deskriptif yang berdasar pada data sekunder sebagai data utama. pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan dianalisis dengan secara kualitatif dan pengambilan kesimpulan dilakukan secara deduktif. hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun kedua negara menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas, sistem malaysia lebih adaptif dan mendorong inovasi melalui digitalisasi dan praktik terbaik pengadaan. sebaliknya, indonesia masih menghadapi tantangan birokratisasi dan keterbatasan kelembagaan, terdapat kendala dalam melakukan perbandingan antar sistem hukum yang berbeda. salah satu hambatan utama adalah perbedaan dalam sistem hukum dasar yang dianut oleh masing-masing negara.
T The procurement of goods and services for government purposes plays an important role in driving economic growth, with the aim of improving the national economy for the welfare of the indonesian people. state-owned enterprises (soes) are an important part of national economic activity. in indonesia, the procurement of soes is regulated by minister of soes regulation no. per-2/mbu/03/2023, which emphasizes strict procedural compliance. meanwhile, malaysia, through the red book: procurement guidelines & best practices, applies a strategic and flexible approach that aligns with the principles of good corporate governance and value for money. the research question in this study is the similarities and differences in the regulation of goods and services procurement within soes in indonesia and malaysia, as well as the challenges in implementing procurement regulations within soes between indonesia and malaysia. this study uses a normative method with a comparative legal approach, a descriptive nature based on secondary data as the main data. data collection was conducted through literature review and analyzed qualitatively, with conclusions drawn deductively. the results of the study indicate that although both countries uphold the principles of transparency and accountability, malaysia\\\'s system is more adaptive and encourages innovation through digitalization and best procurement practices. in contrast, indonesia still faces challenges of bureaucratization and institutional limitations, and there are obstacles in comparing different legal systems. one of the main obstacles is the difference in the basic legal systems adopted by each country.