DETAIL KOLEKSI

Pengaruh kemiringan litologi kestabilan lereng tambang batubara lapangan \\\"x\\\" kabupaten lahat, cekungan sumatera selatan


Oleh : Margaretha Inggrid Wuno Koro

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Imam Setiaji Ronoatmojo

Kata Kunci : Keywords: Kinematic Analysis; Dip; Saftey Factor; Slope Stability; Rock Mass Rating

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_STG_072002000013_Halaman-Judul.pdf
2. 2025_SK_STG_072002000013_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_STG_072002000013_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_STG_072002000013_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_STG_072002000013_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_STG_072002000013_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_STG_072002000013_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_STG_072002000013_Bab-1.pdf
9. 2025_SK_STG_072002000013_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_STG_072002000013_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_STG_072002000013_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_STG_072002000013_Bab-5.pdf
13. 2025_SK_STG_072002000013_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2025_SK_STG_072002000013_Lampiran.pdf

P PT. Berkah Daya Sukses merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang berada di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan. Analisis Kestabilan Lereng ini penting dilakukan di daerah pertambangan karena berkaitan dengan pendapatan dan juga keselamatan dari pekerja yang berada di kawasan tersebut. Tingkat kestabilan lereng setelah dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode Rock Mass Rating (RMR) pada dua elevasi yaitu elevasi 30 dan elevasi 50 adalah sedang, kemudian jenis longsoran yang berpotensi terjadi pada elevasi 30 yaitu longsoran jenis wedges dengan presentasi 28,37% dan pada elevasi 50 jenis longsoran yang berpotensi terjadi yaitu berupa flexural toppling dengan presentasi 40%. Setelah itu, dilakukan perhitungan Faktor Keamanan dengan menggunakan software Slide 6.0 dengan membuat dua pemodelan antara litologi yang sudah terkena deformasi atau memiliki dip (keadaan di lapangan) dan litologi yang belum terkena deformasi (asumsi) dengan lima kemiringan yang berbeda mulai dari kemiringan 55°, kemiringan 50°, kemiringan 45°, kemiringan 40° dan kemiringan 35° untuk mengetahui pengaruh dip terhadap kestabilan lereng. Diperoleh hasil faktor keamanan untuk litologi yang memiliki dip yaitu 0,902; 0,989; 1,116; 1,204; dan 1,298 dan untuk litologi datar yaitu 1,022; 1,157; 1,221; 1,273; dan 1,315. Dari perhitungan yang telah dilakukan menunjukan bahwa kemiringan litologi ini cukup berpengaruh terhadap kestabilan lereng pada daerah penelitian hal ini ditunjukan dengan angka faktor keamanan pada litologi datar lebih stabil daripada litologi dengan dip hal ini disebabkan oleh lereng yang litologinya mempunyai dip menghasilkan intensitas rembesan yang lebih banyak dibandingkan dengan lereng yang tidak memliki dip (litologi datar). Berbedanya intensitas rembesan pada dua pemodelan ini karena pada litologi dengan dip adanya kontak antar setiap lapisan yang dapat menjadi jalan keluarnya air sedangkan pada litologi datar air cenderung menyebar lebih merata dan terarah sehingga kemungkinan untuk terjadi rembesan lebih sedikit. Rembesan yang terjadi ini akan meningkatkan tekanan pori serta mempengaruhi gaya geser sehingga kestabilan lereng pada litologi dengan dip lebih tidak stabil.

P PT. Berkah Daya Sukses is a coal mining company located in Lahat Regency, South Sumatra. Slope stability analysis is crucial in mining areas as it relates to both revenue and the safety of workers in the region. The slope stability level, assessed using the Rock Mass Rating (RMR) method at two elevations, namely elevation 30 and elevation 50, was found to be moderate. The potential landslide type at elevation 30 is wedge failure, with an occurrence rate of 14.02%, while at elevation 50, the potential landslide type is flexural toppling, with an occurrence rate of 14%. Subsequently, safety factor calculations were performed using Slide 6.0 software by creating two models: one with deformed lithology exhibiting dip angles (field conditions) and another with undeformed lithology (assumed flat condition). Five slope angles were tested: 55°, 50°, 45°, 40°, and 35°, to analyze the influence of dip on slope stability. The safety factor results for the lithology with dip were 0.902; 0.98; 1.116; 1.204; and 1.298, while for the flat lithology, the results were 1.022; 1.157; 1.221; 1.273; and 1.315. The calculations indicate that lithology inclination significantly affects slope stability in the study area. This is evidenced by higher safety factor values for flat lithology compared to lithology with dip. This difference arises because slopes with dipping lithology experience higher seepage intensity than those with flat lithology. The increased seepage intensity in dipping lithology is due to the presence of contacts between layers that act as pathways for water, whereas in flat lithology, water tends to disperse more evenly and directionally, resulting in less seepage. The seepage increases pore pressure and affects shear forces, making slopes with dipping lithology less stable.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?