L Latar belakang: Perubahan warna gigi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenisyaitu diskolorasi intrinsik dan ekstrinsik. Diskolorasi ekstrinsik adalah noda dariefek samping mengonsumsi minuman berwarna seperti teh hitam. Pasta gigipemutih dapat digunakan untuk menghilangkan noda diskolorasi ekstrinsik. Bahanpemutih gigi yang mengandung kimia dapat menyebabkan efek samping, hal inimenjadikan bahan alami seperti activated charcoal dan bentonite mulaidipertimbangkan sebagai bahan pemutih alami bagi diskolorasi ekstrinsik. Tujuan:Untuk mengetahui pengaruh pasta gigi activated charcoal dan bentonite terhadapperubahan warna gigi akibat diskolorasi ekstrinsik. Metode: Penelitian inimenggunakan metode control group pretest-posttest design. Jumlah sampel yangdigunakan 48 gigi premolar yang dibagi menjadi 4 kelompok. Pembuatan teh hitammenggunakan 400 mL air dan 4 kantong teh hitam, sampel direndam selama 4jam/hari dan diulangi selama 13 hari untuk merepresentasikan konsumsi teh hitamselama 7 bulan. Dilakukan pengukuran warna pertama setelah sampel direndammenggunakan spektrofotometer. Dilanjutkan dengan penyikatan pada setiapkelompok dengan menggunakan sikat gigi elektrik, setiap kelompok diberi pastagigi sebanyak 0,5 gram dan 1 mL akuades, penyikatan pada sampel dilakukanselama 2 menit, sehari 2 kali dan diulangi selama 10 hari. Pengukuran warna keduadilakukan setelah penyikatan menggunakan spektrofotometer. Hasil: Berdasarkanuji ANOVA repeated menghasilkan perbedaan perubahan warna yang signifikan (p< 0,05) pada nilai ΔE, ΔL, ΔC. Kesimpulan: Penyikatan menggunakan pasta gigiactivated charcoal menunjukkan perubahan warna menjadi lebih terang, intensitaswarna meningkat namun, tidak ada perubahan warna pada dasar gigi