P Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana selfie tourism memengaruhi pengalaman wisata yang berkesan (memorable tourism experience), perasaan bahagia (hedonic well-being), dan keterikatan emosional terhadap tempat (place attachment). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif, yaitu analisis data melalui model statistik (Structural Equation Model). Responden penelitian ini berjumlah 180 orang yang pernah mengunjungi satu atau lebih destinasi wisata di Indonesia, seperti Bali, Labuan Bajo, Lombok, Taman Nasional Bromo, dan Candi Borobudur, dalam dua tahun terakhir. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala Likert.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas selfie tourism berpengaruh positif terhadap pengalaman wisata yang berkesan (memorable tourism experience) dan perasaan bahagia. Selain itu, pengalaman wisata yang berkesan (Memorable tourism experience) terbukti dapat meningkatkan keterikatan emosional terhadap tempat wisata dan memberikan kebahagiaan lebih bagi pengunjung. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengalaman wisata yang unik dan menarik sangat penting untuk meningkatkan keterikatan dan kebahagiaan wisatawan. Pengelola tempat wisata dapat memanfaatkan tren selfie tourism dengan menyediakan lokasi menarik untuk berfoto. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik tempat wisata sekaligus membuat pengunjung lebih ingin kembali. Langkah ini juga membantu menjaga keberlanjutan dan daya saing tempat wisata di masa depan.