P Pemboran berarah (directional drilling) merupakan sesuatu metodepengeboran dengan membelokan jalur lubang bor dengan penggunaan koordinattertentu menuju kearah target koordinat dibawah permukaan yang tidak terletaksecara vertikal dibawah titik lubang bor. Setiap pemboran berarah sedangberlangsung sering ditemui adanya masalah dalam pemboran dan melakukantindak perencanaan yang ada. Masalah dalam pemboran yang paling umum terjadiadalah lost circulation, ketidakstabilan lubang bor dan adanya kontaminasi lumpurpemboran, kerusakan formasi dan hole cleaning. Salah satu faktor pada beban torsidan drag terdapatnya gesekan rangkaian pipa pemboran dengan dinding lubang boryang menyebabkan terjadinya beban torsi dan drag. Beban drag itu sendiri munculakibat terdapatnya gesekan antara rangkaian pipa pemboran dan dinding lubang borpada saat memasukkan rangkaian (tripping in) dan mencabut rangkaian (trippingout) sebaliknya pada torsi muncul saat proses drillstring berputar. Pada fasepertambahan sudut yang memiliki arah serta kemiringan tertentu, besarnya nilaibeban torsi dan drag menjadi semakin kritis. Pembahasan kali ini akanmempelajari adanya torsi dan drag pada lubang sumur pemboran yang akanmemberikan gambaran umur tentang pemilihan grade drill pipe yang tepat,maksimum torsi dan permasalahan yang timbul dari beban dari beban drag dantorsi. Dapat diketahui juga pengunaan torsi dan drag ini pada sumur sw-13 saatperhitungan trajectory pada section 9-5/8”. Hasil yang didapat pada beban torsilowering perhitungan manual section 9-5/8 sebesar 71,658 lbf sedangkan pada torsiraising sebesar (62,200) dan beban drag sebesar 629,522,844 lbf. Sedangkan padasection 9-5/8 besar nilai hookload pada saat ROB sebesar 808,911 lbf, RIH1,209,687 lbf dan POH sebesar 1,210,573 lbf. Besar nilai torsi dan drag iniberdampak baik dalam proses pemboran sehingga tidak perlu dilakukanpenggantian rangkaian pemboran ke permukaan dan tidak ada indikasi permasalahyang timbul dalam proses pemboran