Perbandingan pengujian undang-undang oleh mahkamah konstitusi republik indonesia dan anayasa mahkemesi republik turki
Penerbit : FH - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Tri Sulistyowati
Kata Kunci : Comparison of constitutional law, judicial review, Constitutional Court, Indonesia, Turkey
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_SK_SHK_010002100396_Halaman-Judul.pdf | 9 | |
2. | 2025_SK_SHK_010002100396_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
3. | 2025_SK_SHK_010002100396_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_SK_SHK_010002100396_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_SK_SHK_010002100396_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
6. | 2025_SK_SHK_010002100396_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
7. | 2025_SK_SHK_010002100396_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
8. | 2025_SK_SHK_010002100396_Bab-1.pdf | 26 | |
9. | 2025_SK_SHK_010002100396_Bab-2.pdf |
|
|
10. | 2025_SK_SHK_010002100396_Bab-3.pdf |
|
|
11. | 2025_SK_SHK_010002100396_Bab-4.pdf |
|
|
12. | 2025_SK_SHK_010002100396_Bab-5.pdf | 4 | |
13. | 2025_SK_SHK_010002100396_Daftar-Pustaka.pdf | 12 | |
14. | 2025_SK_SHK_010002100396_Lampiran.pdf |
|
P Pengujian undang-undang (judicial review) merupakan mekanisme fundamental dalam sistem ketatanegaraan yang berperan untuk memastikan setiap undang-undang sejalan dengan konstitusi sebagai hukum tertinggi. di indonesia dan turki, peran ini dijalankan oleh mahkamah konstitusi republik indonesia (mkri) dan anayasa mahkemesi republik turki (amrt). permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kewenangan mkri dan amrt dalam pengujian undang-undang, serta bagaimanakah tindak lanjut hasil putusan pengujian undang-undang mkri dan amrt. untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian yuridis normatif, sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder, analisis yang digunakan adalah kualitatif dan penarikan kesimpulan dengan metode deduktif. penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa meskipun mkri dan amrt sama-sama memiliki putusan hasil pengujian undang-undang yang final dan mengikat, terdapat perbedaan dalam aspek aktor pemohon, objek pengujian, serta mekanisme implementasi putusan. mkri lebih terbuka dalam menerima permohonan dari warga negara, sedangkan amrt membatasi hanya pada lembaga tertentu. dalam hal tindak lanjut, putusan yang dijatuhkan oleh masing-masing lembaga mengharuskan pembentuk undang-undang untuk menyesuaikan atau merevisi norma hukum yang dinilai bertentangan dengan konstitusi. namun kedua negara menghadapi tantangan dalam hal tindak lanjut hasil putusan, yang sangat dipengaruhi oleh good political will dari pembentuk undang-undang.
J Judicial review is a fundamental mechanism in the constitutional system that serves to ensure that every law is in line with the constitution as the highest law. in indonesia and turkey, this role is carried out by the constitutional court of the republic of indonesia (mkri) and the constitutional court of the republic of turkey (amrt). the issues addressed in this study are the authority of the mkri and amrt in judicial review, as well as the follow-up to the results of the mkri and amrt\\\'s judicial review decisions. to answer these questions, a normative legal research method was used, with secondary data sources, qualitative analysis, and deductive reasoning to draw conclusions. this study concludes that although the mkri and amrt both have final and binding decisions on the review of laws, there are differences in terms of the petitioners, the objects of review, and the mechanisms for implementing the decisions. the mkri is more open to receiving petitions from citizens, while the amrt limits petitions to certain institutions. in terms of follow-up, the decisions handed down by each institution require lawmakers to adjust or revise legal norms deemed to be in conflict with the constitution. however, both countries face challenges in following up on the results of the decisions, which are greatly influenced by the good political will of lawmakers.