P Pulau Bali merupakan salah satu aset bangsa yang memberi kontribusi besar bagi berkembangnya devisa negara melalui kegiatan pariwisatanya. Letaknya yang strategis dengan berbagai tipologi geografinya membentuk gubahan-gubahan alam yang sangat eksotis, perilaku keramah tamahan masyarakat dan budaya yang berkembang di dalamnya sangat mendukung bagi perkembangan pariwisata. Hal tersebut menjadikan Pulau Bali sebagai suatu lokasi yang memiliki berbagai daya dukung bagi perkembangan pariwisata.Tanjung Benoa merupakan salah satu objek wisata yang sangat berkembang, karena pada lokasi tersebut keindahan hamparan pasir pantai, gelombang air laut, dan lokasi pantai yang menghadap pada arah matahari terbit, menjadikannya suatu objek wisata alam pantai yang sempurna, hal ini masih ditambah dengan letak geografis Tanjung Benoa yang berada di daerah Selatan Pulau Bali sehingga pada pertengahan bulan memungkinkan melihat penampakan cahaya bulan penuh. Potensi ini menjadikan area ini tidak hanya indah tetapi menjadikannya tapak yang eksotis dan memiliki nuansa yang romantis.Potensi alam tersebut dapat dioptimalkan dengan kepekaan perancangan lansekap yang dapat mengembangkan berbagai element di dalamnya untuk menjadikan lansekap tidak hanya sebatas objek visual tetapi mampu dikembangkan sebagai suatu tempat yang dapat dirasakan segenap indra para pengunjung (Landscape as Place). Pengembangan lansekap tetap menonjolkannuansa tradisional kebudayaan lokal, sehingga tapak tetap memiliki identitas yang sesuai dengan karakteristiknya. Untuk mencapai tujuan tersebut konsep dasar Trihitakarana yang merupakan landasan dasar budaya bali sangat tepat untuk diaplikasikan sebagai kerangka dasar pengembangan tapak yang berbasis kebudayaan lokal.Tapak secara umum memiliki gubahan lansekap yang organik, sehingga pengembangan lansekap menjadi unsur keselarasan antara fasilitas pengembangan dengan potensi - potensi alam pada tapak. Tapak didominasi unsur air untuk dapat merefleksikan cahaya matahari terbit, maupun cahaya bulan secara optimal, sehingga pandangan secara umum tentang refleksi cahaya alam pada unsur air yang merupakan ciri khas suasana romantis dapat tercipta pada tapak. Sifat gerak air untuk menghasilakan bunyi dimaksimalkan sehingga dapat mencapai optimalisasi sensorik. Pencapaian tujuan tersebut di lengkapi dengan penanaman vegetasi beraroma.Sistem pencahayaan malam hari dirancang untuk tetap berorientasi terhadap potensi cahaya bulan, dan menambah kelengkapan tapak menjadi suatu tempat bernuansa Bali dan suasana yang romantis dengan pemandangan refleksi cahaya pada unsur air. Dan diharapkan perancangan lansekap dapat menjadi daya tarik dan menjadikan tapak secara keseluruhan memiliki nilai jual pada masa ke depan sehingga dapat bersaing dengan bidang usaha sejenis di wilayah Selatan Pulau Bali.