DETAIL KOLEKSI

Identifikasi wajah pada temuan kepala di tempat kejadian perkara


Oleh : Dwi Kartini Putri

Info Katalog

Nomor Panggil : 614.1 DWI i

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2010

Pembimbing 1 : Djohansyah Lukman

Subyek : Dental jurisprudence

Kata Kunci : the finding’s head, the place of crime, reconstruction of face, identification of face

Status : Lengkap

Status Posting : Published


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2010_TA_SKG_04006048_Halaman-judul.pdf
2. 2010_TA_SKG_04006048_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2010_TA_SKG_04006048_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2010_TA_SKG_04006048_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2010_TA_SKG_04006048_Bab-3-Pembahasan.pdf
6. 2010_TA_SKG_04006048_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf
7. 2010_TA_SKG_04006048_Daftar-pustaka.pdf

P Pada beberapa kasus dengan korban yang ditemukan dalam bentuk potongankepala akibat kasus pembunuhan dengan mutilasi atau korban akibat dari ledakanbom di tempat kejadian perkara, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.Korban yang hanya memiliki potongan kepala dapat menyulitkan prosesidentifikasi. Pemeriksaan temuan dimulai di tempat kejadian perkara yaitu denganmengumpulkan barang bukti dan mengamankannya sehingga pemeriksaan inimerupakan tahap yang penting. Apabila temuan kepala dalam keadaan hancurdiperlukan rekonstruksi tulang wajah, tulang rahang dan penyusunan gigi geligisangat diperlukan sebelum dilakukan identifikasi wajah untuk menunjang prosesidentifikasi pada korban. Urutan rekonstruksi terlebih dahulu dilakukan susunangigi geligi dalam lengkung rahang atas dan lengkung rahang bawah kemudiandiperoleh interdigitasi antar lengkung gigi geligi lengkung rahang atas danlengkung gigi geligi lengkung rahang bawah. Hasil dari rekonstruksi itumemberikan gambaran yang menunjukkan ciri khas korban sebelum meninggalyang kemudian dilakukan pengukuran dengan alat bantu ukur. Denganditemukannya ciri khas tersebut maka dapat dilakukan proses identifikasi denganberbagai macam metode. Metode pada proses identifikasi yabg digunakan antaralain metode superimposisi, metode cermin, shape analytical morfometri, scanningmixing computerized. Metode tersebut menggunakan landmark dari foto korbansemasa hidup dan landmark dari data postmortem.

I In some cases with victims found with the cut head due to mutilation or murderresulting from a bomb blast victim at the crime scene, it needs furtherexamination. Victims who have severed head make the identification processmore difficult. The findings inspection begins at the crime scene by collectingevidence and secure it so that this examination is an important stage. If thefindings of the head was ruined, the reconstruction of facial bones is needed, jawbone and the teeth structure is needed before treat the identification to support theprocess of identifying the victims. The first sequence of reconstruction isperformed the arrangement of the teeth in the upper jaw curve and lower jawcurve then obtained the interdigitation between the teeth of upper jaw curve andlower jaw curve. The results of reconstruction showed the characteristic of victimbefore he died which measured with a measuring tool. With the characteristic, theidentification process can be done with various methods. Methods used in theidentification process are the superimposition method, the mirror method, Shapeanalytical morphometry, Scanning Mixing Computerized. The landmark of thatmethod by using the victim photographs during his life and the postmortem data.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?